Kira-kira apa yang terlintas di pikiran orang-orang saat mendengar kata Papua? Selain tempat wisata Raja Ampat yang sudah sangat terkenal itu, burung cendrawasih, tambang emas, suku asmat, penyakit malaria, saya yakin daerah tertinggal juga menjadi yang paling banyak muncul di pikiran orang-orang saat menyebut atau mendengar kata Papua.
Ya, semua itu tidak salah. Bahkan saya sendiri mengidentikkan Papua sebagai daerah endemik malaria karena banyak tetangga saya yang merantau ke Papua terserang malaria beberapa saat setelah mereka sampai di sana, bahkan sahabat saya terkena malaria tropika saat ia mengikuti suaminya di sana dan sedihnya penyakit itu ia derita hingga akhir hidupnya.
Di balik buminya yang terkenal kaya raya itu, Papua masih menjadi daerah tertinggal. Betapa banyak kita dengar dan saksikan anak-anak yang mengalami gizi buruk di sana. Kondisi ini tentu sangat kontras, kok bisa orang mengalami gizi buruk di daerah yang kaya raya? Tapi begitulah adanya. Kondisi alamnya yang sulit dijangkau (karena wilayahnya yang masih dikelilingi hutan dan gunung) jadi salah satu penyebab munculnya masalah itu. Kondisi wilayah yang susah ditaklukkan membuat fasilitas kesehatan sulit masuk hingga ke pelosok-pelosok daerah.
Bertahun-tahun Papua mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan itu. Tapi syukurlah, saat ini pemerintah semakin perhatian pada Papua. Beberapa tahun terakhir ini Papua tidak lagi dianaktirikan dan sudah mendapat perhatian intensif dari pemerintah pusat. Salah satu program pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDT) adalah dengan mengajak pelaku usaha untuk berinvestasi di daerah perbatasan dan tertinggal seperti Papua. Dengan meningkatnya investasi diharapkan sejalan dengan pembangunan daerah tersebut sehingga perlahan bisa mengejar ketertinggalannya.
Salah satu pelaku usaha yang ikut berpartisipasi membangun daerah perbatasan di Papua adalah KORINDO Grup. KORINDO menjadi salah satu contoh sukses dalam membangun investasi kondusif di daerah perbatasan, yakni di Boven Digoel dan Merauke, Papua. Meski masih minim infrastruktur, KORINDO sukses membangun usaha dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat sekitar.
Hampir semua orang tahu bahwa kawasan Papua merupakan salah satu daerah yang menjadi primadona dalam pengembangan industri kehutanan karena bentang alamnya yang luas dan tanahnya yang subur. Sayangnya sebagian besar dari potensi tersebut masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Tak bisa dipungkiri, selain industri pertambangan, industri kehutanan menjadi penyumbang terbesar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Papua.
Papua juga merupakan kawasan dengan kebudayaan yang masih sangat original. Kebudayaan mereka menjadi salah satu kekayaan budaya nusantara. Memahami hal itu, KORINDO mengembangkan konsep industri yang ramah lingkungan melalui pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan kelapa sawit. Melalui pembangunan industri tersebut KORINDO berkontribusi menyerap banyak tenaga kerja yaitu ± 10.000 orang. Dengan banyaknya tenaga kerja yang diserap, diharapkan kehidupan ekonomi masyarakatnya juga semakin membaik seiring berjalannya waktu.
Selain menyerap banyak tenaga kerja di bidang kehutanan dan perkebunan, untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah tertinggal Papua, KORINDO Grup juga membantu masyarakat di bidang perekonomian. Di bidang ini, KORINDO tidak langsung memberi “ikan” kepada warga, melainkan menyediakan “kail & umpannya” yaitu dengan memberikan bantuan bisnis yang produktif seperti dukungan untuk bisnis ternak ikan, unggas, sapi, dan babi, perkebunan minyak kelapa sawit, karet, serta kepemilikan unit ruko dan kios.
Tak hanya bagi pria, KORINDO juga memberi pembinaan kepada para wanita dan ibu-ibu tentang bagaimana membudidayakan tanaman-tanaman yang bisa dikonsumsi sehari-hari misalnya bagaimana menanam sayur dan buah hingga untuk memenuhi kebutuhan harian sehingga tidak perlu lagi membeli. Dan bila hasilnya berlebih, sayur dan buah tersebut bisa dijual ke pasar dan hasilnya untuk membantu perekonomian keluarga.
Bantuan bisnis yang bersifat produktif dan langsung seperti ini diharapkan dapat menambah pendapatan setiap keluarga, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan sosial secara berkelanjutan sehingga dapat meminimalisir jumlah warga yang tidak mampu secara ekonomi.
Konstribusi lain yang diberikan KORINDO dalam rangka memajukan daerah tertinggal di Papua adalah melakukan pembangunan infrastruktur dan pembangunan ekonomi berupa PAD. Khusus untuk kabupaten Merauke dan Boven Digoel, kontribusi yang diberikan mencapai ± 60%. Dukungan lain KORINDO juga ditunjukkan dengan mendirikan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Salah satu fasilitas kesehatan yang dibangun adalah Klinik Asiki, sebuah klinik modern yang berada di daerah pedalaman. Dan yang membahagiakan, pada tahun 2017 lalu Klinik Asiki mendapat predikat sebagai klinik terbaik di tingkat Papua versi BPJS Kesehatan. Sungguh suatu hal yang sangat membanggakan.
Dalam melaksanakan komitmennya kepada masyarakat, KORINDO juga melakukan upaya-upaya untuk membangun masyarakat berkelanjutan di berbagai bidang melalui program- program Corporate Social Contribution (CSC/CSR). Upaya yang dilakukan ini sesuai dengan filosofi perusahaan yaitu membangun hubungan yang harmonis, menguntungkan, dan berkelanjutan antara masyarakat dengan para pemangku kepentingan demi mencapai kemajuan dan kesejahteraan. Kegiatan CSC kami berfokus pada program-program yang strategis, sistematis, dan berkelanjutan melalui 5 pilar program utama, yaitu Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Lingkungan dan Infrastruktur.
Sebagai warga yang tidak tinggal di Papua, saya merasa senang melihat sudah semakin banyak pihak yang peduli dan turun langsung dalam membantu mewujudkan perbaikan di propinsi paling timur Indonesia itu.
Akhir kata, dengan banyaknya pihak yang menaruh perhatian pada saudara-saudara kita di Papua, saya berharap kehidupan ekonomi mereka semakin baik. Pun dengan kesehatan, semoga kita tidak lagi mendengar berita tentang anak-anak yang terserang penyakit dan mengalami gizi buruk. Wilayahnya juga menjadi maju mengejar wilayah-wilayah lain di Indonesia.
*sumber tulisan & gambar:
https://www.korindo.co.id/gallery/bantuan-bisnis-secara-langsung/?lang=id
https://www.korindo.co.id/korindo-brings-modern-clinic-remote-area-papua/
https://www.korindo.co.id/korindo-papua-builds-bridge-for-rural-community/
https://pixabay.com/