Tahun ini Wahyu sudah naik ke kelas V SD. Rasanya cepat banget waktu berlalu, perasaan belum lama ia duduk di kelas III, sekarang sudah di kelas V aja. Dalam kurun waktu lebih setahun ini anaknya diam di rumah, tau-tahu kelasnya udah lompat aja. Pandemi membuat kita merasa waktu cepat berlalu.
Namun setelah dipikir-pikir lagi, ternyata pandemi tak sepenuhnya membuat saya merasakan percepatan perputaran waktu. Selama pandemi, banyak hal yang terjadi yang berhasil membuat "tanduk" saya yang sebelumnya tersembunyi menjadi muncul ke permukaan, khususnya saat mengajari Wahyu di rumah.
Ibu-ibu yang memiliki anak yang duduk di bangku sekolah yang sedang menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) tentu paham dengan yang saya rasakan ini dong yaa, hehehe. Sebagai ibu yang tidak memiliki kontrol emosi yang baik, mengajari anak di rumah setiap hari selama berjam-jam menjadi hal yang cukup berat dilakukan.
Maka ketika pandemi belum juga berakhir dan masa PJJ ini diperpanjang, saya merasa galau. Wahyu adalah tipikal anak yang sangat mempercayai apa yang dikatakan gurunya, baginya apapun yang dikatakan gurunya adalah kebenaran jadi saat saya mengajarinya di rumah, ia lebih banyak gak percayanya. Ia merasa mamanya bukanlah guru seperti ibu gurunya di sekolah, huhuhu 🥺. Hal inilah yang menjadi penyebab "tanduk" saya keluar saat mengajarinya.
Menyadari hal ini, mau tak mau membuat saya harus mencari alternatif terbaik untuk saya dan juga Wahyu. Saya tidak mau memaksakan diri untuk menjadi gurunya. Bila dipaksakan, saya takut Wahyu jadi stres dan tidak menikmati proses belajar yang menyenangkan seperti yang ia dapatkan di sekolah. Mencari alternatif adalah solusi untuk menjaga keharmonisan hubungan saya dengan Wahyu. Saya jelas tidak mau Wahyu memusuhi saya karena masalah ini.
Memilih Bimbingan Belajar Online Sebagai Solusi Belajar Anak Selama PJJ
💡 Ruangguru adventure
💡 Jadwal Belajar
💡 Asah Otak