pic source: pixabay.com |
Entah sudah berapa kali saya tuliskan di blog ini, bahwa salah satu hal yang sangat saya inginkan setelah bertahun-tahun mengarungi bahtera pernikahan bersama suami tercinta adalah punya rumah sendiri. Bahkan di hari ulang tahun saya yang jatuh pada tanggal 16 Oktober kemarin, salah satu harapan yang saya panjatkan dan paling ingin saya wujudkan di usia yang ke-33 ini adalah membangun rumah impian kami.
Dalam rangka mewujudkan impian tersebut, dua tahun terakhir ini saya dan suami serius menabung. Insyaallah, bila tak ada aral melintang, kami akan mulai mewujudkan impian itu pada bulan Desember nanti. Saat ini kami sedang menyicil membeli bahan-bahan yang akan digunakan untuk membangun rumah impian itu. Doain semoga rencana kami berjalan lancar yaa 😊😇
Ada banyak alasan yang mendasari kami ingin segera punya rumah sendiri, tapi alasan yang paling kuat yang mendorong kami (khususnya saya) adalah rasa malu bila terus-terusan tinggal di rumah orang tua suami (mertua). Mertua sih tidak keberatan kami tinggal di rumahnya, malahan beliau senang karena bisa tinggal bersama Wahyu, cucu pertama sekaligus satu-satunya. Tapi tidak begitu yang saya rasakan, tinggal secara terus menerus dalam waktu yang lama (udah 8 tahun kami numpang) di rumah mertua membuat saya tidak nyaman, malu dan merasa bersalah 😥. Satu tekad saya, harus secepatnya punya rumah sendiri dan kemudian pindah dari rumah mertua 💪
Namun, di saat saya dan suami sedang giat-giatnya menabung untuk membangun rumah impian kami, beberapa teman yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, Surabaya atau Makassar memiliki pendapat yang berbeda terkait masalah tempat tinggal ini. Mereka lebih memilih membeli atau menyewa apartemen dari pada membangun/membeli rumah tapak. Menurut mereka, ini beberapa kelebihan tinggal di apartemen dibanding rumah:
Kebanyakan apartemen dibangun oleh pengembangnya di lokasi yang strategis, misalnya di tengah kota atau di lokasi yang dekat dengan area perkantoran, sekolah, rumah sakit, tempat perbelanjaan atau tempat-tempat hiburan. Teman-teman saya yang sebagian besar adalah pekerja kantoran ini, merasa apartemen lebih cocok untuk mereka. Tinggal di apartemen memudahkan mereka dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Mau kemana saja rasanya lebih mudah, jarak yang ditempuh pun lebih dekat dibanding bila tinggal di rumah, apalagi bila rumahnya terletak di pinggiran kota.
#Siap pakai
Alasan lain yang mendasari teman-teman saya memilih apartemen adalah saat ini banyak dijual/disewakan apartemen yang sudah dalam bentuk full furnished.
Apartemennya sudah dilengkapi dengan furniture, tempat tidur, dan
elemen pendukung lainnya sehingga mereka bisa langsung menempatinya. Lebih praktis katanya karena mereka tidak perlu lagi mengalokasikan tambahan biaya dan tambahan waktu hanya
untuk melengkapi perabotan apartemen yang dibutuhkan.
pic source: pixabay.com |
#Lebih aman
Setiap gedung apartemen dilengkapi dengan staff pengelola yang mencakup
petugas kebersihan, petugas harian, dan security. Dengan hal ini, para penghuni tidak perlu merasa khawatir soal perawatan dan keamanan saat tinggal di
apartemen.
#Fasilitas lengkap
Di apartemen, khususnya apartemen premium biasanya sudah dilengkapi
dengan berbagai fasilitas mewah seperti fitness centre, kolam renang,
taman, jogging area, dan fasilitas pendukung lainnya. Apartemen seperti ini biasanya juga
sudah dilengkapi dengan sistim parkir yang canggih dan aman selama 24
jam. Dengan begini, hidup terasa lebih aman, kata mereka.
Hmmm, setelah mendengar 4 alasan yang mereka kemukakan untuk lebih memilih tinggal di apartemen dibanding rumah tapak di atas, diam-diam saya setuju dan maklum dengan pilihan mereka. Harus diakui, bagi mereka yang tinggal di kota besar yang padat, sibuk, akrab dengan macet, menempuh perjalanan jauh dari rumah ke kantor atau sebaliknya itu memang bukan pilihan bijak. Menjalani rutinitas seperti itu setiap hari pasti akan membuat hidup semakin stres. Terlebih sekarang sudah gampang banget mendapatkan apartemen dengan harga terjangkau karena banyak pengembang yang menawarkan sewa apartemen murah bagi mereka yang ingin tinggal di apartemen. Bila ada yang lebih mudah, mengapa memilih yang sulit, yekan? 😁
Tapi bagi kami yang tinggal di kota kecil ini, sepertinya tinggal di apartemen belum perlu-perlu amat, selain karena di daerah kami belum ada perusahaan yang membangun apertemen (dan kemudian menjual/menyewakannya), kami juga merasa lebih cocok tinggal di rumah yang memiliki pekarangan luas. Namun mungkin saja kami akan berubah pikiran bila suatu saat menemukan pengembang yang jual apartemen murah dan harganya bersahabat dengan kantong kami. Siapa yang tahu kan 5 atau 10 tahun lagi ada pengembang yang tertarik mendirikan apartemen murah di daerah kami ini? 😊
So, doakan semoga rencana kami membangun rumah impian pada bulan Desember nanti berjalan lancar yaa. Semoga kami diberi kesehatan dan kelancaran rezeki agar pembangunan rumahnya tidak terhambat sehingga kami bisa lebih cepat menempatinya, amiiin 😇.
Kalau kamu, lebih suka tinggal di rumah (seperti kami) atau tinggal di apartemen, gaes? 😊