Apa yang biasanya dilakukan seseorang untuk mengabadikan momen yang sedang dialami dalam kehidupannya? Jawabannya bisa bermacam-macam, tapi saya yakin pasti banyak yang akan menjawab foto. Yaa, sejak dulu, foto banyak dipilih orang sebagai media untuk mengabadikan momen yang terjadi dalam kehidupan mereka. Bahkan sejarah kehidupan di masa lalu banyak kita ketahui dengan melihat foto atau gambar yang beredar kan? Ya, foto/gambar bisa menjelaskan banyak hal.
foto kenangan yang diambil saat saya kelas 3 SD (abaikan saya dan adik-adik yang tingginya menyerupai anak tangga 😂) |
Saat remaja (saat duduk di bangku SMA), saya suka banget mengabadikan momen-momen penting saya dalam selembar foto. Saya ingat, dulu, untuk mendapatkan selembar foto saya harus ke studio foto dan mengeluarkan sejumlah rupiah yang sudah saya kumpulkan dari uang jajan saya selama beberapa hari. Itu juga hasil fotonya kadang gak sesuai ekspektasi. Perasaan waktu berpose kayaknya udah oke banget deh, dandanan juga udah maksimal, gaya apalagi. Dan bagaimana hasilnya? Hahaha jauuuuh. Tapi ada juga yang memang bagus sih hasilnya walau memang lebih banyak yang gagal hahaha 😂
Dulu itu gak kayak sekarang. Dulu, kita (maksudnya saya) gak bisa seenaknya meminta si fotografer untuk membatalkan foto bila hasilnya gak bagus. Pokoknya sejelek apapun hasil fotomu kamu harus terima, pengen dapatkan hasil yang lebih baik? Yaa foto ulang, tapi tentu harus membayar lagi. Makanya mau bagus atau jelek, satu-satunya pilihan adalah menerimanya, hahaha. Syukurlah kemajuan teknologi sudah banyak membantu kita dalam urusan foto-fotoan ini. Saat ini kita gak perlu takut hasil fotonya jelek, tinggal foto ulang. Masih jelek juga? Yaa foto lagi sampe hasilnya memuaskan, toh gratis juga kaann? Mana kamera sendiri pula. Coba jujur, foto-foto yang terposting di medsos itu hasil jepretan keberapa yang diambil oleh kamera kita? 😜
Sejak kelahiran Wahyu, yang menjadi objek foto saya bertambah. Bila sebelumnya hanya gemar foto-foto diri sendiri alias selfie (karena suami gak suka banget difoto), sejak Wahyu lahir, dialah yang menjadi sasaran foto mamanya. Pokoknya apapun yang dilakukannya pasti dijepret. Senyum, jepret. Nangis, jepret. Tidur, bangun tidur, makan, minum susu, sebelum mandi, setelah mandi, sebelum imunisasi, setelah imunisasi, apapun yang ia lakukan dan beragam ekspresinya pasti dijepret. Alasannya apalagi kalau bukan untuk dokumentasi agar saat ia besar nanti bisa melihat foto-foto dirinya waktu masih imuut dan menggemaskan dulu. Yap, alasannya adalah untuk mengabadikan kenangan.
Sayangnya foto-foto Wahyu saat masih bayi yang banyak tersimpan di handphone saya hilang, huhuhu. Pasalnya memori handphone saya rusak dan gak bisa diperbaiki lagi sedangkan foto-fotonya belum sempat saya pindahkan ke laptop. Saya sampai nangis saat diberitahu suami kalau foto-foto Wahyu yang banyak itu gak bisa diselamatkan lagi. Saat itu saya sempat menyalahkan diri sendiri kenapa foto-fotonya gak buru-buru saya pindahkan ke laptop, atau mengikuti saran mama untuk mencetaknya.
Untuk urusan foto, mama memang memiliki pendapat berbeda dengan saya. Bila saya merasa cukup menyimpannya di laptop, hardisk eksternal atau posting di medsos, mama merasa foto-foto itu harus dicetak. Kehilangan foto-foto Wahyu membuat saya sadar bahwa pendapat mama benar. Foto-foto memang sebaiknya dicetak agar kenangannya abadi.
Cetak Foto Lebih Mudah di ID Photobook
Sebenarnya ada alasan yang mendasari mengapa saya gak mencetak foto-foto yang banyak tersimpan di handphone atau laptop, yaitu karena saya malas ke studio foto untuk mencetaknya. Gak seperti masih jadi remaja kinyis-kinyis dulu yang rajin antre di studio foto, setelah jadi mamak-mamak ini saya sudah malas dan gak kuat antre, maunya semuanya cepat-cepat karena banyak kerjaan menanti. Mau dicetak sendiri juga printernya gak mendukung untuk cetak foto, jadilah saran mama untuk mencetak foto-foto Wahyu itu saya abaikan.
Tapi kini mamak-mamak malas antre di studio foto seperti saya gak perlu malas lagi mencetak foto-foto sang buah hati, foto keluarga atau foto selfienya sendiri karena sekarang sudah ada jasa cetak foto online yang bernama ID Photobook. Pertama kali tahu ID Photobook ini dari salah satu teman blogger. Saat membaca pengalamannya mencetak foto di ID Photobook ini saya langsung tertarik untuk mencobanya. Saya langsung membatin “wahhh foto-foto Wahyu saat bayi dulu (yang masih tersisa) mesti saya abadikan dalam bentuk album photobook nih. Kebetulan banget saya suka desain album foto unik dan kekinian seperti ini. Mengapa saya sebut unik? Karena album fotonya gak seperti album foto yang selama ini kita lihat, yang mana hasil cetak fotonya dimasukkan/tempel secara manual satu persatu ke dalam album. Album photobook ini langsung dicetak dalam satu album, dan menariknya albumnya didesain kayak majalah. Kapan lagi punya album foto kayak majalah kan yaa?
Cara mencetak foto di ID Photobook juga cukup mudah karena semuanya dilakukan secara online, mulai dari proses pemesanan dan pilih-pilih album, upload foto hingga transaksinya. Kita tinggal duduk manis menunggu hasil foto album yang sudah dipilih di rumah. Untuk detailnya boleh langsung ke website ID Photobook yaa 😉
Proses pembuatannya juga cepat jadi kita gak akan lama nunggu hasilnya. Dan ada kabar gembira nih untuk kita semua, saat ini ID Photobook sedang mengadakan promo untuk 300 orang pertama yang mencetak foto akan diberikan gratis ongkir untuk area Jawa & Bali + subsidi ongkir ke seluruh Indonesia. Asyiiik banget yaa, yang ingin mengabadikan kenangannya dalam bentuk album photobook berkualitas gak boleh melewatkan kesempatan ini nih 🤩
Lalu berapakah harga cetak foto di ID Photobook? Harga yang ditawarkan mulai dari Rp. 99.000 sampai Rp. 350.000 tergantung ukuran album dan tema album foto yang kita pilih. Berikut ini tema album foto yang disediakan yang bisa kita pilih.
Kemarin saya order 2 album foto, pertama adalah large (16 halaman yang memuat 80 foto) dengan cover spring dan tema simple elegant, yang kedua adalah album berukuran square (16 halaman yang memuat 61 foto) dengan cover sky blue dan tema romantic. Dan setelah albumnya datang, saya puas dengan hasilnya 👍. Saat membukanya langsung kelihatan kualitasnya yang memang di atas rata-rata. Kertas yang dipakai untuk mencetak foto tebal jadi gak gampang rusak atau robek. ID Photobook mengemas album foto yang saya pesan dengan sangat baik yaitu dimasukkan dalam boks hitam yang ekslusif 👍.
Oh iya, saat memesan album foto di ID Photobook, perhatikan juga ukuran foto yang diupload yaa, kalau bisa ukurannya jangan diresize agar hasil cetaknya lebih bening karena ada beberapa foto yang saya kecilin ukurannya setelah dicetak hasilnya gak sama seperti foto yang ukurannya masih asli.
Gimana? Apakah teman-teman juga tertarik untuk memesan album foto di ID Photobook? Boleh banget mampir ke sosmednya di bawah ini. Kalo mau tanya-tanya juga boleh banget loh 😊
Dulu itu gak kayak sekarang. Dulu, kita (maksudnya saya) gak bisa seenaknya meminta si fotografer untuk membatalkan foto bila hasilnya gak bagus. Pokoknya sejelek apapun hasil fotomu kamu harus terima, pengen dapatkan hasil yang lebih baik? Yaa foto ulang, tapi tentu harus membayar lagi. Makanya mau bagus atau jelek, satu-satunya pilihan adalah menerimanya, hahaha. Syukurlah kemajuan teknologi sudah banyak membantu kita dalam urusan foto-fotoan ini. Saat ini kita gak perlu takut hasil fotonya jelek, tinggal foto ulang. Masih jelek juga? Yaa foto lagi sampe hasilnya memuaskan, toh gratis juga kaann? Mana kamera sendiri pula. Coba jujur, foto-foto yang terposting di medsos itu hasil jepretan keberapa yang diambil oleh kamera kita? 😜
fotonya kok jadi blur gini yaa? padahal cetakan fotonya jelas banget |
Sejak kelahiran Wahyu, yang menjadi objek foto saya bertambah. Bila sebelumnya hanya gemar foto-foto diri sendiri alias selfie (karena suami gak suka banget difoto), sejak Wahyu lahir, dialah yang menjadi sasaran foto mamanya. Pokoknya apapun yang dilakukannya pasti dijepret. Senyum, jepret. Nangis, jepret. Tidur, bangun tidur, makan, minum susu, sebelum mandi, setelah mandi, sebelum imunisasi, setelah imunisasi, apapun yang ia lakukan dan beragam ekspresinya pasti dijepret. Alasannya apalagi kalau bukan untuk dokumentasi agar saat ia besar nanti bisa melihat foto-foto dirinya waktu masih imuut dan menggemaskan dulu. Yap, alasannya adalah untuk mengabadikan kenangan.
Sayangnya foto-foto Wahyu saat masih bayi yang banyak tersimpan di handphone saya hilang, huhuhu. Pasalnya memori handphone saya rusak dan gak bisa diperbaiki lagi sedangkan foto-fotonya belum sempat saya pindahkan ke laptop. Saya sampai nangis saat diberitahu suami kalau foto-foto Wahyu yang banyak itu gak bisa diselamatkan lagi. Saat itu saya sempat menyalahkan diri sendiri kenapa foto-fotonya gak buru-buru saya pindahkan ke laptop, atau mengikuti saran mama untuk mencetaknya.
Untuk urusan foto, mama memang memiliki pendapat berbeda dengan saya. Bila saya merasa cukup menyimpannya di laptop, hardisk eksternal atau posting di medsos, mama merasa foto-foto itu harus dicetak. Kehilangan foto-foto Wahyu membuat saya sadar bahwa pendapat mama benar. Foto-foto memang sebaiknya dicetak agar kenangannya abadi.
Cetak Foto Lebih Mudah di ID Photobook
Sebenarnya ada alasan yang mendasari mengapa saya gak mencetak foto-foto yang banyak tersimpan di handphone atau laptop, yaitu karena saya malas ke studio foto untuk mencetaknya. Gak seperti masih jadi remaja kinyis-kinyis dulu yang rajin antre di studio foto, setelah jadi mamak-mamak ini saya sudah malas dan gak kuat antre, maunya semuanya cepat-cepat karena banyak kerjaan menanti. Mau dicetak sendiri juga printernya gak mendukung untuk cetak foto, jadilah saran mama untuk mencetak foto-foto Wahyu itu saya abaikan.
Tapi kini mamak-mamak malas antre di studio foto seperti saya gak perlu malas lagi mencetak foto-foto sang buah hati, foto keluarga atau foto selfienya sendiri karena sekarang sudah ada jasa cetak foto online yang bernama ID Photobook. Pertama kali tahu ID Photobook ini dari salah satu teman blogger. Saat membaca pengalamannya mencetak foto di ID Photobook ini saya langsung tertarik untuk mencobanya. Saya langsung membatin “wahhh foto-foto Wahyu saat bayi dulu (yang masih tersisa) mesti saya abadikan dalam bentuk album photobook nih. Kebetulan banget saya suka desain album foto unik dan kekinian seperti ini. Mengapa saya sebut unik? Karena album fotonya gak seperti album foto yang selama ini kita lihat, yang mana hasil cetak fotonya dimasukkan/tempel secara manual satu persatu ke dalam album. Album photobook ini langsung dicetak dalam satu album, dan menariknya albumnya didesain kayak majalah. Kapan lagi punya album foto kayak majalah kan yaa?
beberapa foto Wahyu saat bayi yang tersisa |
Cara mencetak foto di ID Photobook juga cukup mudah karena semuanya dilakukan secara online, mulai dari proses pemesanan dan pilih-pilih album, upload foto hingga transaksinya. Kita tinggal duduk manis menunggu hasil foto album yang sudah dipilih di rumah. Untuk detailnya boleh langsung ke website ID Photobook yaa 😉
Proses pembuatannya juga cepat jadi kita gak akan lama nunggu hasilnya. Dan ada kabar gembira nih untuk kita semua, saat ini ID Photobook sedang mengadakan promo untuk 300 orang pertama yang mencetak foto akan diberikan gratis ongkir untuk area Jawa & Bali + subsidi ongkir ke seluruh Indonesia. Asyiiik banget yaa, yang ingin mengabadikan kenangannya dalam bentuk album photobook berkualitas gak boleh melewatkan kesempatan ini nih 🤩
Lalu berapakah harga cetak foto di ID Photobook? Harga yang ditawarkan mulai dari Rp. 99.000 sampai Rp. 350.000 tergantung ukuran album dan tema album foto yang kita pilih. Berikut ini tema album foto yang disediakan yang bisa kita pilih.
Kemarin saya order 2 album foto, pertama adalah large (16 halaman yang memuat 80 foto) dengan cover spring dan tema simple elegant, yang kedua adalah album berukuran square (16 halaman yang memuat 61 foto) dengan cover sky blue dan tema romantic. Dan setelah albumnya datang, saya puas dengan hasilnya 👍. Saat membukanya langsung kelihatan kualitasnya yang memang di atas rata-rata. Kertas yang dipakai untuk mencetak foto tebal jadi gak gampang rusak atau robek. ID Photobook mengemas album foto yang saya pesan dengan sangat baik yaitu dimasukkan dalam boks hitam yang ekslusif 👍.
dikemas seperti kado. Syukak deh |
Gimana? Apakah teman-teman juga tertarik untuk memesan album foto di ID Photobook? Boleh banget mampir ke sosmednya di bawah ini. Kalo mau tanya-tanya juga boleh banget loh 😊
Facebook