“Kegiatan paling membosankan adalah menunggu”
Setuju gak sama kalimat di atas?? Kalau saya sih setuju banget. Menurut saya menunggu adalah kegiatan paling membosankan sekaligus paling melelahkan. Jika diberi kesempatan untuk memilih, tentu saya pengen banget untuk tidak berada pada situasi yang membosankan dan melelahkan ini. Sayangnya karena sesuatu dan lain hal saya tidak bisa menghindari keadaan ini. Dan sedihnya lagi saya sering mengalami hal ini dan tidak berdaya untuk menghindarinya.
Sebagai pengguna kendaraan umum (angkot atau kami biasa menyebutnya pete-pete), menunggu menjadi sesuatu yang sangat akrab dengan kehidupan saya. Hampir setiap hari sabtu siang (pulang kantor) saya akan melakukan kegiatan ini hingga berjam-jam lamanya. Lalu apa yang saya rasakan? Bosan? Pasti, Capek? Jangan ditanya, tidak jarang saya bahkan mengeluh mengapa harus melalui semua ini
Tidak dapat dipungkiri bahwa menunggu selalu membuat saya lelah dan makan hati, terlebih jika saat itu saya sudah kangen berat pengen memeluk anak saya. Ingin rasanya saya bisa berubah menjadi sosok yang punya kekuatan super hingga bisa sampai di rumah dengan cepat tanpa harus menumpang kendaraan umum.
Dalam rasa frustasi kadang saya berhayal seandainya saja saya memiliki pintu doraemon yang bisa membuat saya tiba di rumah hanya dalam sekejap mata. Saya juga sering berhayal, seandainya saja kondisi jalan menuju tempat tinggal kami sedikit bersahabat, tentu saya tidak akan pernah menolak untuk dijemput suami sehingga bisa tiba di rumah lebih cepat.
Baca Juga: 5 Hal Yang Kurang Menyenangkan Saat Naik Kendaraan Umum
Tapi sayang semua itu hanya ada di alam hayal saja. Saya tidak punya kekuatan super ataupun pintu doraemon. Jalan raya menuju tempat tinggal kami juga belum ada tanda-tanda perbaikan. Jalan satu-satunya adalah menerima keadaan ini dengan lapang dada. Saya tidak punya cara lain kecuali melaluinya. Mengeluh tidak akan merubah keadaan menjadi lebih baik. Saya tetap tidak akan sampai di rumah bila angkotnya belum full. Saya harus punya cara sendiri untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi rasa bosan dan capek yang ditimbulkan oleh satu kata yang bernama "menunggu" ini.
Karena sudah terlalu sering bergaul dan akrab dengan hal membosankan ini, akhirnya saya menemukan beberapa cara untuk meredakannya. Berikut beberapa kegiatan yang saya lakukan untuk mengusir rasa bosan saat menunggu angkot:
#Membaca
Sejak beberapa waktu yang lalu buku menjadi benda yang selalu ada di dalam tas saya. Membaca buku saat menunggu membuat saya tidak menyadari berlalunya waktu. Kadang-kadang karena keasyikan membaca, saya tidak menyadari kalau angkot yang saya tumpangi akan segera berangkat.
Sejak beberapa waktu yang lalu buku menjadi benda yang selalu ada di dalam tas saya. Membaca buku saat menunggu membuat saya tidak menyadari berlalunya waktu. Kadang-kadang karena keasyikan membaca, saya tidak menyadari kalau angkot yang saya tumpangi akan segera berangkat.
membaca bisa mengurangi rasa bosan saat menunggu foto: flickr.com |
Saat menunggu, biasanya saya bertemu penumpang lain yang juga sedang menunggu. Daripada mengeluhkan keadaan, akan lebih baik jika saya bercerita atau ngobrol santai dengan penumpang lainnya. Ketika sedang asyik bercerita, kadang kala saya lupa kalau saat itu sedang menunggu, akibatnya rasa bosan yang sebelumnya menyiksa perlahan-lahan berkurang atau bahkan hilang. Mengobrol dengan penumpang lain juga membuat saya mendapatkan teman baru.
#Mainin HP
Kegiatan lain yang saya lakukan untuk mengusir rasa bosan adalah mainin handphone. Membuka sosial media yang saya punya dan mengomentari atau sekedar memberi "like" pada status teman-teman ternyata cukup ampuh menghilangkan rasa bosan. Hal lain yang saya lakukan adalah membaca berita-berita yang sedang hangat diperbincangkan atau membaca blog teman-teman yang saat itu dibagikan di grup facebook.
#Telponan/BBM-an
Jika saat itu sedang memiliki banyak bonus pulsa untuk menelepon, maka yang pertama kali saya lakukan adalah menelepon suami untuk ngobrol dengan anak saya di rumah. Mendengar suaranya yang ceria membuat rasa bosan saya hilang dan langsung berganti dengan rasa kangen yang semakin memuncak. Kalau bonusnya masih banyak, saya juga akan menelpon sahabat saya. Kami akan menceritakan apapun hingga tanpa terasa angkotnya mulai full dan sebentar lagi berangkat.
Kalau tidak punya pulsa untuk menelpon maka ngobrol di BBM menjadi pilihan saya. Ngobrol di BBM juga membuat saya rileks dan lupa kalau saat itu sedang menunggu.
#Nonton TV
Di terminal tempat saya menunggu ada sebuah televisi yang tidak pernah dimatikan, jadi selalu menyala hampir setiap waktu. Menonton tayangan televisi juga bisa mengurangi rasa bosan saya, apalagi jika acara yang disajikan itu menarik. Menonton bersama penumpang lain ternyata seru dan mengasyikkan.
#Dengar musik
Ini juga menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi rasa bosan saat menunggu. Tinggal pilih, mau mendengarkan lagu lewat radio (yang didengarkan lewat HP) atau memutar koleksi lagu yang ada di playlist handphone kita. Dengar musik juga memberi efek menenangkan sehingga kita lebih santai saat menunggu.
mendengar musik bisa memberi efek tenang dan santai foto: flickr.com |
Itulah beberapa cara yang saya lakukan untuk mengusir rasa bosan yang muncul saat menunggu, khususnya menunggu angkot. Apakah kamu juga pengguna angkot? Cara apa yang kamu lakukan untuk mengusir rasa bosan saat menunggu angkotnya berangkat??