• Home
  • About Me
  • Achievement
  • Disclosure
  • Another Blog
    • Second Blog
    • Third Blog

WWW.IRAWATIHAMID.COM

Wadah untuk Menuangkan Pikiran & Rasa dalam Kata

Hai gaes, saya kembali hadir untuk membahas film india nih. Kali ini saya akan mereview film yang diperankan oleh Shah Rukh Khan dan Madhuri Dixit. Bukan, ini bukan film baru mereka, justru ini adalah film lawas yang dirilis belasan tahun lalu, tepatnya pada tahun 2002, yang berjudul Hum Tumhare Hain Sanam.

film India Hum Tumhare Hain Sanam,

Sama seperti Kajol, Rani Mukherjee dan Preity Zinta, Madhuri Dixit adalah salah satu aktris yang juga sering berpasangan dengan SRK. Menurut mbah google, setidaknya ada enam judul film yang pernah mereka perankan bersama. Tapi sayangnya dari keenam judul tersebut baru empat saja yang saya tonton, salah satunya Hum Tumhare Hain Sanam, film yang akan saya tulis reviewnya kali ini.

Mengapa saya memilih untuk mereview film ini? Karena saya rasa filmnya bagus dan memiliki pesan mendalam yang masih relevan hingga saat ini khususnya bagi wanita yang sudah menikah namun perhatiannya masih suka terbagi pada saudara dan sahabat laki-lakinya.

Penasaran dengan pendapat saya tentang film ini? Check this out 😉

Judul Film: Hum Tumhare Hain Sanam
Pemeran: Shah Rukh Khan, Madhuri Dixit & Salman Khan
Durasi: 175 Menit
Waktu Rilis: 24 Mei 2002
Sutradara: K.S. Adhiyaman



Sinopsis

Sejak kecil, Gopal (Shah Rukh Khan) dan Radha (Madhuri Dixit) sudah bersahabat. Hubungan mereka sangat dekat karena kakek Radha-lah yang merawat Gopal dan adiknya. Tapi persahabatan itu harus terpisah karena Laksmi (Ibu Radha) memilih pergi dari rumah ayahnya lantaran sang ayah tak mau membantu membiayai operasi suaminya.

Bertahun-tahun kemudian, sang kakek sakit parah dan sangat ingin bertemu anaknya, Laksmi. Radha mengantar ibunya menemui kakeknya di rumah sakit, namun malang tak dapat ditolak, dalam perjalanan ke rumah sakit, sebuah truk melaju kencang dan menabrak kendaraan yang mereka tumpangi yang membuat Laksmi terpelanting ke jalan raya dan akhirnya meninggal dunia.

Sepeninggal Laksmi, Radha dan adiknya, Prasant, pindah ke rumah kakeknya. Dan oleh sang kakek, Radha dijodohkan dengan Gopal. Gopal yang sejak kecil sudah mencintai Radha sangat bahagia menyambut pernikahan itu. Tak butuh waktu lama, mereka pun menikah.
film India Hum Tumhare Hain Sanam,
Gopal yang sangat mencintai Radha
 film india hum tumhare hain sanam


Konflik mulai hadir sesaat setelah pernikahan itu, tepatnya di malam pengantin. Malam yang seharusnya sangat indah itu, justru menorehkan luka mendalam di hati Gopal. Malam itu, sebelum tidur, Gopal bertanya pada Radha tentang siapa orang yang paling dicintainya, dengan polos Radha menjawab ibunya. Sekali lagi Gopal bertanya, setelah ibu, siapa lagi yang kamu cintai? Radha menjawab adiknya. Hahaha sungguh kugemas banget dengan keluguan Radha ini. Saking lugunya ia bahkan gak menyadari kekesalan suaminya 😬

Rupanya "keluguan" Radha masih berlangsung. Setelah menikah, sikapnya terhadap adiknya dan orang-orang di sekitarnya masih sama seperti ia belum menikah.  Lantaran tidak pekanya (padahal body language suaminya sangat jelas terlihat "tidak ikhlas"), ia dengan santainya mencurahkan segala perhatiannya pada Prasant dan Suraj (Salman Khan) yang merupakan saudara angkatnya 😞

Baca Juga: Review Film India Padmavati

Gopal mulai tak tahan dengan sikap "murah hati" Radha. Ia mulai cemburu dengan kedekatan Radha dan Suraj. Di mata Gopal, kedekatan istrinya dan Suraj sudah di luar batas. Bayangkan saja, saat menerima telepon dari Suraj, Radha tak peduli lagi pada suaminya, ia hanya akan fokus pada Suraj saja. Radha juga tak ragu mengajak Suraj ke kamar tidurnya dan bahkan tak menolak saat Suraj meminta kemeja Gopal. Gopal marah banget dengan sikap Radha yang sudah keterlaluan itu tapi kemarahannya tak bisa ia ungkapkan.

film India Hum Tumhare Hain Sanam,
Gopal selalu berusaha tersenyum di depan Suraj & Radha
Tapi apapun yang disembunyikan, seiring berjalannya waktu pasti akan kelihatan juga. Begitu pula dengan kemarahan Gopal. Kemarahan yang selama ini dipendamnya akhirnya meledak juga.

Saat ia kehilangan uang, tanpa berpikir panjang langsung menuduh Prasant yang mencurinya (yang sialnya saat itu didengar Radha). Tak cukup sampai di situ, Neeta (adik Gopal) juga merasa dilecehkan oleh Prasant. Gopal benar-benar marah dan langsung memukul Prasant. Radha sedih banget menyaksikan adiknya dipukul dan diusir suaminya.

Tak tahan memendam rasa sedihnya, tengah malam Radha menelepon Suraj untuk curhat. Diam-diam Gopal mendengar curhatan istrinya. Gopal benar-benar terpukul dan puncaknya ia tak tahan lagi. Ia ungkapkan semua yang ada di hatinya dan mengusir Radha dari rumahnya. Ia juga mengirimkan formulir perceraian untuk ditandatangani Radha.

film India Hum Tumhare Hain Sanam,

film India Hum Tumhare Hain Sanam,

film India Hum Tumhare Hain Sanam,

Apa yang dilakukan Radha untuk mencegah Gopal menceraikannya? Karena setelah pergi dari rumah Gopal ia baru menyadari kalau selama ini ia sangat mencintai Gopal dan tak bisa hidup tanpa suaminya itu. Dan apa yang dilakukan Suraj untuk mencegah Gopal menceraikan Radha? Silakan tonton filmnya yaa, hehehe 😅 kebetulan banget sekarang lagi tayang tuh di tivi (tapi gak tahu di stasiun tv mana soalnya saya hanya dengar sayup-sayup suaranya dari kamar mertua).

Kesimpulan & Pesan yang Bisa Dipetik

Film-film SRK jaman old memang bagus-bagus, tak terkecuali film ini 👍. Air mata saya sempat menggenang saat Gopal memukul dan mengusir Prasant, saya membayangkan perasaan Radha yang sedih dan terpukul melihat adik yang dicintainya dipukul oleh suaminya dan ia tak bisa melakukan apapun untuk membela adiknya 😢

Adegan mengharukan lainnya adalah saat Gopal mengusir istrinya. Walau gemas dan kesal banget dengan sifat Radha yang cuek dan tak sensitif terhadap perasaan suaminya, tapi saya tetap sedih saat melihatnya memohon agar tak diusir. Kebayang kan gimana sedih, panik dan bingungnya dia diperlakukan gitu sama suami sendiri 😢

Baca Juga: Review Film India Akele Hum Akele Tum

Ini nih kata-kata Gopal untuk Radha yang menurut saya "nampar" banget. "Bukan hanya wanita yang jalan dengan pria lain yang kelewat batas, Radha. Wanita yang membicarakan urusan keluarganya dengan pihak luar juga kelewat batas". Ini semacam peringatan buat saya agar tak menceritakan masalah rumah tangga kami pada orang lain terutama teman pria. Ya, sebaik-baik tempat curhat memang hanya DIA yaa, sang Maha pembolak balik hati manusia.

So kesimpulan yang bisa saya berikan setelah menonton film ini selama hampir tiga jam lamanya adalah filmnya bagus dan layak banget ditonton oleh wanita baik yang masih single maupun yang udah nikah, saya tak menyesal menyaksikan film ini karena banyak pesan yang bisa diambil.

Berikut ini beberapa pesan yang saya petik dari film ini:
  1. Bila sudah menikah, baiknya seorang istri (juga suami) tidak menjalin persahabatan dengan lawan jenis, terlebih bila hubungan tersebut sampai melukai hati pasangan. Dalam hal ini, baik suami maupun istri wajib menjaga perasaan pasangan masing-masing.
  2. Bila sudah menikah, baiknya jangan mengajak saudara tinggal serumah dengan kita karena bisa saja pasangan kita tidak suka. Peduli pada saudara harus dilakukan tapi tak perlu mengajaknya tinggal serumah. Bila saudara tak punya tempat tinggal, baiknya sewakan tempat lain untuk ia tinggali juga diberi modal agar ia bisa punya penghasilan dan tak bergantung lagi pada kita.
  3. Sayangi dan perlakukan saudara seperlunya dan jangan terlalu memanjakannya hingga membuatnya bergantung pada kita. Jangan seperti Prasant yang tidak mandiri dan 100% bergantung pada Radha padahal usianya sudah dewasa.
  4. Setelah menikah suami istri harus jeli membaca perasaan pasangan
  5. Sangat penting bagi suami istri untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan. Apapun yang dirasakan baiknya jangan dipendam tapi langsung didiskusikan agar pasangan tahu dan dicarikan solusinya.

Kesimpulan usai menonton filmnya udah saya tuliskan. Pesan-pesan yang saya petik dari film ini juga rasanya sudah semua saya tuliskan. Akhir kata, demikian review film india Hum Tumhare Hain Sanam yang bisa saya tuliskan pada hari ini.

Baca Juga: Review Film India Jab Harry Met Sejal

Sampai jumpa di tulisan review film india ala saya  pada kesempatan berikutnya yaa. Selamat menikmati liburan bersama keluarga tercinta di hari minggu yang cerah ini 😊
pic source: pixabay.com
Industri pertanian. Dua hari lalu, saat saya dan Wahyu sedang asyik bermain di ruang tivi, tiba-tiba terdengar suara pintu depan diketuk. Saat dibuka, ternyata yang datang adalah tetangga. Tujuan kedatangannya untuk meminta beberapa helai daun pandan yang tumbuh di pekarangan rumah kami.

Ya, di sekitar rumah mertua memang terdapat banyak tanaman. Tak hanya aneka bunga, banyak pohon buah-buahan yang bisa dengan mudah kita temukan di pekarangan rumah, mulai dari pohon kelapa, belimbing wuluh, sirkaya, sirsak, pisang, tebu, jeruk nipis, rambutan dan pepaya. Tak ketinggalan sayur-sayuran dan beberapa bumbu dapur seperti seledri, kunyit, jahe dan daun pandan. Masih ada pula umbi-umbian seperti keladi dan ubi jalar. Hampir lengkap yaa, mertua saya memang rajin bercocoktanam, beda banget dengan menantunya ini, hehehe

Banyak hal positif yang kami dapatkan dari kegiatan bercocoktanam di pekarangan ini. Selain rumah menjadi lebih sejuk karena panas matahari tak bisa langsung masuk ke dalam rumah, pengeluaran juga menjadi lebih hemat karena anggaran belanja untuk membeli sayur dan buah tak perlu dikeluarkan lagi jadi bisa dialokasikan untuk keperluan lain. Kelebihan lainnya adalah buah dan sayurnya juga jelas lebih sehat dan segar. Iya dong, hasil kebun sendiri.

pohon yang cukup rindang di depan rumah mertua
Dan entah mengapa, kebiasaan mertua ini tiba-tiba mengingatkan saya pada kebiasaan Papa. Papa juga sangat suka berkebun. Saking sukanya, setelah pensiun, papa memutuskan untuk menjadi petani. Untuk mengisi hari-harinya, beliau menggarap sebidang tanah (milik orang) yang tak jauh dari rumah.

Pada sebidang tanah itu papa menanam beragam jenis sayur dan buah. Sejak papa berkebun, mama tak pernah lagi membeli sayur di pasar, yang terjadi justru sayur-sayuran dari kebun papa dibeli oleh pedagang sayur di pasar untuk kemudian dijual lagi. Adik-adik saya yang sedang kuliah di Kendari juga tak luput menikmati hasil kebun papa ini. Setiap bulan, mama selalu mengirimi mereka sekarung sayur dan buah via DAMRI

Banyak yang bilang tanah yang digarap papa itu bukanlah tanah yang subur. Sudah ada beberapa orang sebelumnya yang bercocoktanam di situ tapi tanamannya tak subur, makanya saat mereka mendengar papa akan menggarap tanah itu, mereka ragu apakah bisa menghasilkan tanaman yang subur. Dan papa berhasil mematahkan keraguan itu. Sayur dan buah yang ditanam papa tumbuh subur dan lebat.

Saya sangat yakin dengan kemampuan papa bercocok tanam karena papa pernah bercerita bahwa sejak kecil beliau sudah sangat akrab dengan kegiatan tanam menanam ini. Ya, papa memang bukan orang baru dalam dunia pertanian ini. Ibunya (nenek) adalah seorang petani yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di kebun. Sebagai anak bungsu yang sangat dekat dengan ibunya, papa jelas akrab dengan kebun dan sawah yang menjadi kesehariannya.

Saya ingat, waktu masih sekolah dasar, saya selalu mengajak teman-teman ke rumah untuk main masak-masakan. Yang kami masak adalah sayur dan umbi-umbian yang ditanam papa di kebun (kala itu di belakang rumah kami ada sebidang tanah kosong dan papa memanfaatkannya dengan menanam berbagai jenis umbi-umbian, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan).

Baca juga: Permainan masa kecil yang berkesan

Saat musim jagung tiba, banyak tetangga dari Tolandona (kampung halaman mama) yang datang ke rumah kami untuk mengambil jagung dan labu (saat musim jagung, papa juga menanam labu). Hasil panen kebun papa melimpah ruah. Saya ingat, bila musim panen tiba, loteng dan bawah ranjang akan full dengan labu, jagung dan beberapa hasil kebun lainnya.

Ahhh, rasanya indah banget mengingat masa-masa itu. Seandainya saat ini papa masih ada, pasti hasil dari tanah yang digarapnya juga tak kalah banyak dari yang dulu. Apalagi sekarang industri pertanian semakin maju, saya yakin hasilnya pasti lebih baik. Hiks, jadi kangen papa nih.

Alfatihah buat Papa.
Sudah tiga bulan lamanya saya gak nulis artikel kolaborasi bersama teman-teman Blogger Sultra yang tergabung dalam Be Molulo. Hmmm, kangen juga ih, bila dihitung-hitung, ternyata sudah cukup lama saya gak eksis di grup kesayangan ini. Yap, karena rasa malas yang tak kunjung hilang, sampai hari ini sudah ada tiga utang tulisan pada sahabat-sahabat blogger dari Be Molulo yang belum saya lunasi yakni menanggapi tulisan trigger dari Ririn, Raya dan juga Dita.
Wahyu ikut mama ke acara buka puasa bersama
Nah, berhubung hari ini mood nulis saya sedang muncul ke permukaan, saya berniat untuk melunasi satu dari tiga utang tersebut nih. Kali ini saya akan menanggapi trigger post yang diberikan oleh Raya yang berjudul My Child My Adventure.

Sesaat setelah membaca tulisan Raya, saya sempat bingung mau menulis petualangan apa nih? Rasa-rasanya selama ini hidup saya datar-datar saja deh, hehehe 😁. Setelah cukup lama berpikir akhirnya saya putuskan untuk menulis tentang tantangan yang saya hadapi sebagai seorang istri dan ibu bekerja yang tinggal berjauhan dari anak dan suami saja. Biar sekalian tjurhat gitu loh karena selama ini banyak yang mempertanyakan keputusan yang saya ambil ini.
 
Ya, sudah sejak lama saya dan suami menjalani long distance marriage. Bagi kami berdua, menjalani hubungan jarak jauh bukanlah hal baru karena sejak pacaran bertahun-tahun lalu kami sudah melakukannya. Kami sudah sangat terbiasa dengan hubungan yang bagi kebanyakan orang terasa sulit untuk dijalani ini.

Baca Juga: Tips Hemat & Mesra Untuk Pasangan LDR

Selain itu, sejak awal berkenalan tahun 2010 lalu memutuskan menikah  pada tahun 2011, kami juga sepakat bahwa setelah menikah pak suami gak akan melarang saya berkarir. Beliau gak akan meminta saya berhenti bekerja kecuali saya sendiri yang sukarela melakukannya.

saya ibu bekerja yang bahagia
Awal-awal menikah hingga hamil anak pertama, kehidupan kami normal-normal saja, dalam artian sama seperti pasangan muda lainnya yang tinggal bersama, kami juga seperti itu, hanya saja kadang-kadang suami pulang ke Lakudo untuk mengajar (2 kali seminggu). Tantangan baru muncul setelah anak pertama kami, Wahyu, lahir.

Usai cuti melahirkan, kami mulai bingung. Siapa yang akan menjaga Wahyu saat saya ke kantor? Sempat terpikir untuk membawa serta Wahyu ke Baubau (setelah lahiran kami tinggal bersama mertua di Lakudo), namun niat itu saya batalkan saat menyadari di Baubau gak ada orang yang bisa kami mintai tolong untuk menjaga Wahyu selama saya dan suami bekerja.

Kami kemudian memutuskan untuk menitipkan Wahyu pada mami (ibu mertua) selama saya bekerja, kebetulan beliau memang ingin banget merawat Wahyu. Namun dengan mengambil keputusan itu berarti saya harus siap dengan segala konsekuensinya yaitu bolak balik rumah-kantor, kantor-rumah selama enam hari dalam seminggu dengan dua kali mengganti moda transportasi yakni angkot (kadang diantar suami menggunakan sepeda motor) dan boat atau kapal ferri. Fyi, Lakudo dan kota Baubau itu selain ditempuh dengan jalur darat, harus ditempuh juga lewat jalur laut.

kondisi jalan yang harus saya lewati setiap hari
Tantangan yang saya hadapi saat itu cukup berat karena selama tiga tahun, enam hari dalam seminggu saya harus pulang pergi rumah kantor (dan sebaliknya) dengan kondisi jalan yang rusak parah dan ombak laut yang kadang-kadang tak bersahabat.

Baca Juga: 3 Jenis Alat Transportasi Laut Yang Sering Saya Gunakan

Karena beratnya medan yang saya lalui setiap hari, saat usia Wahyu menginjak tiga tahun, saya dan suami sepakat untuk tinggal terpisah. Suami dan Wahyu tinggal bersama mertua di Lakudo sedangkan saya ngekost bareng adik di Baubau. Namun siapa yang menyangka, setelah memutuskan tinggal terpisah ternyata tantangan tak juga berkurang, malah makin bertambah 😪

Ini nih 3 tantangan utama yang harus saya hadapi pasca keputusan itu:

#Susah membendung rindu pada anak dan suami.
Tak bisa dipungkiri, keputusan hidup berjauhan membuat saya tak bisa bertemu anak dan suami setiap hari. Akibatnya rasa rindu kadang-kadang tak terbendung. Bila hal itu terjadi, yang saya lakukan adalah langsung pulang ke Lakudo dan kembali ke Baubau pada keesokan paginya, sedangkan bila rindu pada suami, biasanya suamilah yang datang menemui saya di Baubau.

Tantangan lain yang bikin hati perih adalah saat melihat Wahyu menangis melihat kepergian saya pada hari senin pagi. Setiap kali itu terjadi ingin rasanya saya bolos saja dari kantor 😭. Tapi syukurlah hal itu tak berlangsung lama karena seiring berjalannya waktu ia mulai mengerti, apalagi saat itu ia sudah masuk sekolah dan mulai sibuk dengan teman-temannya.

Sebagai gantinya, setiap akhir pekan saya dan Wahyu mengganti waktu yang terlewat itu dengan melakukan banyak kegiatan menyenangkan. Saya menemaninya melakukan kegiatan apapun yang ingin dilakukannya 🤗.

Baca Juga: 5 Kegiatan Yang Saya Lakukan Bersama Wahyu Saat Akhir Pekan



#Menjawab pertanyaan "kepo" dari banyak orang
Tantangan lain yang muncul adalah menghadapi pertanyaan "kepo" dari orang-orang yang merasa heran dengan keputusan yang kami ambil. "kok tega banget meninggalkan anak dan suami hanya untuk bekerja? Memangnya gaji suamimu gak cukup yaa?" atau "memang gajimu sebesar apa sih? hingga membuatmu tega berpisah dari anakmu?". Kira-kira pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang mereka lontarkan 😓.

Untuk yang satu ini saya cukup membalasnya dengan senyuman sambil sesekali berusaha menjelaskan alasan mengapa saya mengambil keputusan ini. Bila pertanyaan yang diajukan semakin jauh dan mulai menghakimi, maka saya memakai jurus "anjing menggongggong kafilah berlalu". Terserah meraka deh mau menilai saya seperti apa. Bebass. Bagi saya, restu suami dan orang-orang terdekat adalah yang paling penting. Toh mereka (orang-orang kepo itu) hanya melihat dari luarnya saja.

Baca Juga: Saya ibu bekerja yang tinggal berjauhan dari anak dan suami

#Uang belanja yang terbagi
Selain dua tantangan di atas, masih ada satu tantangan lagi yang harus kami hadapi yaitu terbaginya uang belanja. Ya, dengan memutuskan hidup terpisah, berarti ada dua kebutuhan rumah tangga yang harus dipenuhi.

Harus saya akui, pengeluaran kami memang lebih besar dari pengeluaran keluarga lain yang tinggal serumah, tapi semua itu harus kami terima, kan? Bukankah itu adalah konsekuensi yang harus kami tanggung atas keputusan yang kami ambil?

Baca Juga: Tentang Pengelolaan Keuangan keluarga

**

Itulah 3 tantangan utama yang saya rasakan saat memutuskan menjadi ibu bekerja yang tinggal jauh dari anak dan suami. Terasa berat sih, tapi Alhamdulillah sampai saat ini saya masih kuat menjalaninya. Hubungan saya dan suami juga baik-baik saja (Insyaallah seterusnya begitu, amiin), pun demikian dengan Wahyu, hubungan kami tetap dekat dan bonding kami sebagai ibu dan anak juga tetap kuat👩‍👦.

Demikian cerita saya tentang tantangan yang saya hadapi sebagai ibu bekerja yang memutuskan tinggal jauh dari anak dan suami. Maafkan bila keputusan yang saya ambil ini terlihat/dinilai anti mainstream bagi ibu-ibu lain di luar sana 🙏.


Disclaimer: Keputusan yang saya ambil ini mungkin bertentangan dengan keputusan banyak istri dan ibu lain di luar sana, jadi mohon untuk menghormati keputusan ini dan jangan menghakimi saya yaa, cukuplah di dunia nyata saja saya dihakimi, jangan lagi di dunia maya ini, hehehe✌️✌️

Di hari Senin ini kita ngomongin smartphone lagi yuk. Kali ini saya ingin menuliskan smartphone yang cocok digunakan oleh para blogger aktif nih karena kebetulan banget pada pertengahan Juli kemarin OPPO Mobile meluncurkan smartphone terbarunya. Namanya adalah OPPO Find X dengan mengusung konsep flagship yang super canggih.

Baca Juga: OPPO F7; Smartphone Yang Cocok Untuk Gamers

OPPO Find X ini menjadi kabar gembira buat para bloggers aktif seperti kita-kita nih. Coba absen dulu, siapa di sini yang suka ribet kalau harus ngeblog pakai pakai laptop? Duh berat sih yah kalau harus nenteng-nenteng laptop kemana-mana, padahal kan kita kan dituntut untuk aktif dari satu spot ke spot lainnya. Dan karena hal itu, akhirnya banyak blogger yang menjatuhkan pilihannya pada smartphone.

Tapi sayangnya gak semua smartphone bisa mendukung kegiatan ini. Untunglah, seperti yang saya tuliskan di paragraf awal tadi, OPPO Mobile meluncurkan smartphone terbarunya yang bernama OPPO Find X dengan mengusung konsep flagship yang super canggih yang sangat cocok digunakan oleh para blogger kekinian. Mengapa dibilang canggih? Baca terus untuk mengetahui jawabannya, hehehe

Sebagai blogger yang aktif, tentunya kita dituntut untuk dapat menulis konten di mana saja dan kapan saja, nah OPPO Find X hadir dengan layar panoramik yang ekstra luas membuat kegiatan menulis para blogger menjadi lebih leluasa.

Dengan ukuran 6,42 inci dan tanpa notch alias sisi hitam di atas smartphone, bikin tampilan layar OPPO Find X jadi makin bersih dan penuh. Tampilan layar yang lebih lebar dan full view pastinya akan membuat kita lebih semangat menulis dan gak lagi diganggu dengan lampu notifikasi, lubang kamera ataupun speaker, semuanya benar-benar full layar. 

oppo find x

oppo find x

Layar yang penuh juga sangat memberikan kenyaman visual ketika kita ingin membaca artikel atau menonton video untuk menambah referensi konten blog kita. Totalitas kenyaman visual ini juga didukung dengan layar full HD serta AMOLED yang diberikan oleh OPPO Find X. Oh yah, kecanggihan layar panoramik OPPO Find X ini didukung dengan teknologi ColorOS 5.1 yang bikin tampilan layar full ini jadi lebih nyaman untuk usernya.

Desain Mantap Nyaman Dalam Genggaman 

Pengguna OPPO Find X gak hanya dimanjakan soal layarnya saja, namun menggenggamnya juga terasa begitu nyaman. Lekukan belakangnya sangat pas di tangan, ukurannya yang luas malah membuatnya semakin nyaman di tangan ketika sedang mengetik.

Oh yah, satu hal lagi yang menjadi kelebihan smartphone ini sehingga semakin disukai yaitu Stealth 3D Cameras yang berfungsi dengan gerakan motorik cepat. Singkatnya, ketika kita tidak menggunakan kamera OPPO Find X, maka kamera akan disembunyikan. Sementara ketika kamera akan digunakan, mekanisme pop up ini akan mengeluarkan kamera dari bagian dalam smartphone. Namun tetap tanpa celah di body smartphone. Keren yaa?

oppo find x

oppo find x

Kamera OPPO Find X memiliki resolusi 16MP + 20MP untuk sisi belakang, dan untuk sisi depannya sudah sangat tinggi, yaitu 25MP. Seluruh kameranya juga telah dilengkapi AI yang selain mempercantik hasil foto juga untuk lock screen dan fungsi keamanan lainnya.

Kalau menurut saya, kamera OPPO Find X sudah sangat mampu menunjang kebutuhan para blogger sebagai penulis konten sekaligus dapat menghasilkan foto-foto yang oke untuk dipajang di blog karena blogger tak hanya membutuhkan konten yang baik tapi juga foto yang oke untuk mempermanis artikel kita di blog kan. Makanya gak heran kalau OPPO Find X tampakanya akan menjadi senjata andalannya para blogger kekinian.
Hai gaes, apa kabarmu hari ini? Semoga sehat selalu yaa. Oh iya, setelah beberapa bulan tak menuliskan pengalaman saya memakai sebuah produk di blog ini, hari ini saya kembali ingin menuliskan pengalaman saya memakai salah satu merek pembersih kewanita-an nih, namanya adalah BETADINE FEMININE WASH. Bagi yang belum tahu, berikut penampakan produknya:

Betadine Feminine Wash Foam dan Betadine Feminine Wipes

Kalo boleh jujur nih, sebenarnya saya termasuk orang yang sangat malu dalam membicarakan masalah kewanita-an dengan orang lain, loh. Bagi saya, ini adalah hal yang tabu, hal sensitif ini cukup dipendam sendiri atau diceritakan pada suami saja, tapi saya kemudian berubah pikiran saat menderita keputihan beberapa waktu lalu.

Saat itu saya sadar bahwa ternyata pikiran saya selama ini keliru, bahwa membicarakan masalah kewanita-an bukanlah hal yang tabu tapi ini adalah hal yang perlu diketahui oleh semua wanita baik yang sudah menikah maupun yang masih single. Buktinya ada banyak wanita yang tak segan membagi informasi seputar masalah kewanita-an mereka dengan menuliskannya di banyak media yang tersebar di internet.

Oke lanjut,

Karena saya dan suami berencana ingin memiliki anak kedua pada tahun ini, maka pada bulan Oktober tahun lalu kami putuskan untuk melepaskan KB Implan yang sudah lima tahun menemani saya. Awal melepas KB hingga awal Mei lalu saya merasa baik-baik saja, namun pada pertengahan Mei yang mana saat itu aktivitas saya di kantor sedang padat-padatnya, saya mulai merasa ada yang tak nyaman pada area kewanita-an saya.

Aktivitas yang padat ditambah stres yang kerap melanda tanpa sadar membuat saya abai pada kebersihan area kewanita-an saya yang membuat saya menderita keputihan. Keputihan yang saya derita saat itu cukup parah, tak hanya lengket dan gatal tapi juga mengeluarkan bau tak sedap.

Demi mengurangi ketidaknyamanan, saya mulai menggunakan pantyliner tapi ternyata hal itu tak banyak membantu karena saya masih kerap bolak-balik ke kamar mandi untuk mengganti si pantyliner. Sungguh repot dan tak efisien.

Performa saya di kantor mulai terganggu. Tak hanya itu, keadaan tak menyenangkan itu juga mulai membuat saya tak percaya diri bertemu suami. Saya mulai merasa malu dekat-dekat dengan suami. Huhuhu, gimana bisa sukses program hamilnya kalau ketemu suami aja udah malu? Hiks :(

Lalu saya pun mulai googling tentang masalah yang sedang saya alami itu. Dalam pencarian itu saya kemudian dipertemukan dengan sebuah artikel yang membahas Betadine Feminine Hygiene. Tanpa ragu, segera saya mencobanya dan Alhamdulillah, berhasil. Yeay!

Setelah keputihan saya sembuh, saya memutuskan untuk tetap memakai produk Betadine. Kali ini saya mencoba Betadine Feminine Wash yang merupakan produk terbaru yang dikeluarkan oleh BETADINE Feminine Care.


Review Betadine Feminine Wash

Awal Juni lalu adalah pertama kalinya saya mencoba Betadine Feminine Wash ini. Jauh sebelum menderita keputihan (tepatnya sebelum hamil anak pertama), saya pernah mencoba produk pembersih kewanita-an merk lain tapi kurang cocok dipakai setiap hari dan cenderung membuat daerah kewanita-an saya kering jadi pemakaiannya saya hentikan.

Betadine Feminine Wash Foam

Mengapa saya tertarik untuk mencoba Betadine Feminine Wash? Karena membersihkan daerah kewanita-an hanya menggunakan air saja tidaklah cukup. Menggunakan air, walaupun aman, tetap tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan area kewanita-an, oleh karena itu saya membutuhkan pembersih kewanita-an yang bersifat non antiseptik yang terbuat dari bahan-bahan alami yang mengandung prebiotik untuk mendukung pertumbuhan bakteri baik dan formula alami Tri-care yang diperkaya dengan bunga Immortelle yaitu bunga abadi yang tumbuh di Perancis yang merupakan antioksidan alami. Dan Betadine Feminine Wash dapat memberikan semua itu. 

Betadine Feminine Wash ini adalah pembersih kewanita-an alami yang didesain secara eksklusif untuk perawatan kewanita-an. Ia berbeda dengan sabun biasa yang mengandung pH 9-10 yang dapat mengganggu pH natural pada area kewanita-an yaitu pH 3,5-4,5.

Betadine Feminine Wash tidak hanya memperhatikan pH balance, tapi juga mengandung prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik / flora normal sehingga area kewanita-an dapat melindungi dirinya sendiri. Betadine yang terbuat dari Bahan alami untuk area kewanita-an ini juga tidak mengandung SLS (Sodium Laureth Sulfate) yang dapat membuat kering, ia juga tidak mengandung Paraben, sehingga aman digunakan saat hamil dan menyusui.

Oh iya, Betadine Feminine Wash ini terdiri dari beberapa jenis produk yaitu Betadine Feminine Wash Foam, Betadine Feminine Wash Liquid dan juga Betadine Feminine Wipes (Tisu pembersih). Karena bentuknya tisu, Betadine Feminine Wipes sangat praktis dan gampang dibawa kemana saja, terutama oleh mereka yang suka travelling, sedang melakukan perjalanan jauh, atau sedang beribadah umroh/haji. Betadine Feminine Wipes ini menggunakan 100% bahan Biodegradable, variannya hanya satu yaitu yang Gentle protection immortelle.

Betadine Feminine Wipes


Untuk yang Betadine Feminine wash foam dan liquid ini juga terdiri dari beberapa varian. Berikut 4 varian Betadine Feminine Wash Foam:

#Gentle Protection Immortelle (Ungu)
Yaitu pembersih kewanita-an sehari-hari yang mengandung bunga immortelle yang kaya akan antioksidan untuk menjaga kesehatan alami kewanita-an. Varian ungu ini merupakan versi original Betadine Feminine Wash..

#Fresh & Active Lemon Verbena (Hijau)
Varian ini mengandung Lemon Verbena yang memberikan sensasi kesegaran di area kewanita-an, cocok untuk wanita aktif yang sering berkeringat karena suka berolahraga atau melakukan aktivitas outdoor.

#Odour Control Witch Hazel (Biru)
Varian ini mengandung Witch Hazel yang membantu mengatasi bau tak sedap di area kewanita-an, cocok untuk wanita yang sibuk seharian ataupun berada di udara lembab.

#Moisturizing Calendula Oil (Pink)
Varian ini mengandung Calendula yang mengandung kelembapan yang pas di area kewanita-an, cocok untuk wanita yang mengalami kering pada area kewanita-an, seperti wanita yang baru melahirkan atau sudah menopause.


Di antara keempat varian Betadine Feminine Wash Foam di atas, saya paling suka memakai yang Odour Control Witch Hazel (Biru). Varian ini cocok banget buat saya yang sehari-hari sibuk dan selalu berada di ruangan ber-ac. Suami saya juga suka banget dengan wangi si biru ini, katanya saya lebih seksi bila memakainya, hehehe. #ups

Betadine Feminine Wash Foam

Cara pakai Betadine Feminine Wash Foam ini juga sangat mudah, cukup tuangkan Betadine Feminine Wash foam di telapak tangan lalu usapkan ke area kewanita-an. Usap pelan sampai merasa cukup kemudian bilas dengan air bersih. Bilasnya dari arah depan ke belakang yaa agar bakteri dari saluran pembuangan tak berpindah ke area kewanita-an kita. Saya suka memakai Betadine Feminine Wash Foam ini karena foamnya mudah dibersihkan dengan air dan langsung terasa bersihnya.

Betadine Feminine Wash Foam

Seluruh rangkaian dari produk Betadine Feminine Wash ini bisa dibeli di Guardian. Karena di kota saya belum ada Guardian, jadi saya belinya di Hypermart. Hargnya juga cukup ramah di kantong mamak-mamak perhitungan macam saya, hehehe. Untuk Betadine Feminine Wash Foam 100ml harganya Rp. 45.000,-, Betadine Feminine Wipes Gentle Protection isi 10 lembar harganya hanya Rp. 11.500,-.

Alhamdulillah setelah memakai Betadine Feminine Wash ini area kewanita-an saya terasa lebih bersih dan lembut, keputihan tak lagi datang menghampiri, dan tak ada lagi rasa tak percaya diri dan malu saat didekati suami, hehehe. Doakan semoga keinginan kami untuk memiliki anak kedua segera terkabul yaa, amiiin.

Sebagai wanita, menjaga dan merawat area kewanita-an itu wajib dilakukan sehari-hari karena dapat menjauhkan wanita dari penyakit atau masalah kewanita-an. Jangan tunggu sampai ada masalah baru melakukan perawatan. Area kewanita-an adalah hal yang sangat penting yang merupakan bagian paling sensitif, intim dan vital bagi wanita. Oleh karena itu area kewanita-an perlu diberikan perhatian lebih.

Oh iya, mungkin ada teman-teman yang belum tahu bahwa Betadine Feminine Wash ini berbeda dengan Betadine Feminine Hygiene (produk Betadine yang sudah ada sebelumnya) yaa. Betadine Feminine Wash untuk perlindungan area kewanita-an yang aman dipakai sehari-hari, sedangkan Betadine Feminine Hygiene dipakai saat menstruasi, keputihan, gatal, dan iritasi. Jangan keliru dalam membedakannya yaa, gaes :)

 

Minggu lalu kami melakukan piknik ke pantai Katembe. Awalnya kami gak punya rencana jalan kemanapun karena selain cuaca yang panasnya aduhai, kami juga bangunnya kesiangan jadi sepertinya leyeh-leyeh di rumah sambil nonton film/drama adalah pilihan yang tepat untuk saya, suami dan Wahyu 😁😁

Baca Juga: 5 Kegiatan yang saya lakukan bersama Wahyu di akhir pekan

Lalu pada pukul 12.00 siang handphone suami berbunyi. Ternyata yang menelepon adalah temannya. Si teman mengajak suami piknik ke pantai Katembe. Katanya, ibu-ibu penerima bantuan PKH sedang mengadakan piknik dan mereka mengundang para pendamping untuk ikut berpiknik. Para ibu itu sudah menyiapkan banyak makanan untuk disantap bareng usai berenang. 

Suami tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia tahu bahwa saya dan Wahyu sudah beberapa kali berencana ke Katembe tapi selalu saja gagal. Ia pun mengajak kami ikut dengannya. Saya dan Wahyu langsung setuju. Kapan lagi kan? Soalnya jarang banget kami bisa piknik bertiga, hehehe 😀

Usai bersiap-siap, pukul 13.00 WITA, saat matahari sedang lucu-lucunya di puncak panasnya kami berangkat ke Katembe menggunakan sepeda motor. Setelah kurang lebih 15 menit menempuh perjalanan, akhirnya kami tiba juga di pantai berpasir putih nan halus itu.

Berhubung hari itu hari minggu, suasana pantai Katembe ramai banget. Melihat banyak anak-anak seusianya berenang, Wahyu jadi tak sabar pengen ikutan berenang juga. Ia pun meminta saya menggantikan pakaiannya agar segera bisa bermain pasir dan nyemplung ke laut bersama anak-anak lain.

Bersama anak-anak itu ia mulai menikmati kesegaran air laut. Melihatnya asyik berenang (lebih tepatnya bermain air sih, ia hanya bermain di pinggir pantai dan belum berani ke tempat yang lebih dalam karena belum pandai berenang, hehehe), sepertinya ia sangat menikmati piknik dadakan kami tersebut. Ia terus bermain air tanpa merasa bosan sedikitpun, bahkan setelah satu jam berlalu dan matahari semakin menyengat kulit.


Wahyu terlihat bahagia, selama bermain air senyum tak pernah lepas dari bibirnya. Sedangkan saya hanya mengawasinya saja tanpa ikut bermain air dengannya. Entah mengapa, cuaca yang sangat terik hari itu membuat saya tak berminat untuk ikutan, bayangan kulit yang gosong membuat saya berat melangkahkan kaki ini masuk ke dalam air. Cukuplah bagi saya mengabadikan kebahagiaan Wahyu siang itu.

Baca Juga: Sekilas cerita tentang Wahyu & kolam renangnya

Saat saya sedang bersama Wahyu, suami asyik ngobrol bersama teman-temannya juga ibu-ibu penerima bantuan. Tak lama kemudian kami dipanggil untuk makan bersama, menikmati kelezatan hidangan yang disediakan oleh para ibu itu.

Usai makan Wahyu masih pengen bermain pasir dan air tapi saya dan suami melarangnya. Alasannya karena kami sudah akan pulang ke rumah. Wahyu sempat ngambek tapi kami berjanji akan mengajaknya kembali ke sini di kesempatan berikutnya.




Oh iya, Pantai Katembe adalah satu dari banyak pantai yang ada di Kabupaten Buton Tengah. Pantai ini menjadi salah satu tempat wisata murah meriah bagi warga sekitar. Pengunjung pantai ini tak hanya berasal dari Kabupaten Buton Tengah saja, banyak warga dari Kabupaten Muna, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Selatan dan juga Kota Baubau datang kesini untuk menikmati keindahannya.

Tak hanya itu, Pantai Katembe juga merupakan salah satu tempat terbaik untuk menikmati detik-detik terbenamnya matahari. Menyaksikan sunset di pantai ini terasa lebih syahdu dan romantis. Saya dan suami pernah ke sini saat sore hari dan memang tenang dan damai banget suasananya.

Baca Juga: Menikmati senja di Bukit Wantiro

pic source: Yuyun Indra

Biaya masuk ke kawasan pantai ini juga tergolong sangat murah, pengunjung hanya perlu membayar Rp. 5.000,- untuk motor dan Rp. 10.000,- untuk mobil (biaya masuknya bukan per orang tapi per kendaraan). Bahkan di sore hari, pengunjung tak perlu membayar alias gratis.

Sayangnya, walau pantai ini dihiasi air laut yang jernih dan pasir putih yang halus, masih banyak sampah berserakan di sekitarnya 😪. Tak terhitung jumlah sampah kemasan makanan dan minuman yang tersebar di pinggir pantai, sungguh sangat mengganggu pemandangan sekaligus merusak lingkungan 😥

Dalam pengelolaannya agar menjadi tempat wisata yang bersih dan menarik lebih banyak pengunjung, pantai ini membutuhkan perhatian penuh dari banyak pihak, diantaranya pemerintah daerah setempat, masyarakat yang tinggal tak jauh dari lokasi pantai juga pengunjung yang datang ke sini. Saya yakin, kerjasama dan kesadaran semua pihak untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan di daerah pantai ini akan membuat pantai ini semakin bersih dan terjaga.

Itulah sekilas cerita piknik dadakan kami ke Pantai Katembe enam hari lalu. Waktunya singkat banget tapi mampu memberikan kebahagiaan tak terkira kepada anak kami, Wahyu. Sabar yaa, sayang. Insyaallah kita akan jalan-jalan ke pantai lagi, tentu dengan perencanaan yang lebih matang dan tidak mendadak seperti kemarin.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Hi!


Hai, selamat datang di blog saya. Perkenalkan, saya Irawati Hamid, pemilik sekaligus penulis blog ini. Jika ada pertanyaan sehubungan dengan tulisan saya atau ingin menjalin kerjasama, silakan hubungi saya melalui email di iwahyu2011@gmail.com

Follow Me On

Pengikut

Categories

#AnakkuRayyan #AnakkuWahyu #AnakkuZafran #IraMenjawab Blogging Cantik Ceritaku Drama Korea Fiksi Film India Gaya Hobby Info Jalan-Jalan Kehamilanku Kesehatan Keuangan Kuliner Lomba Opini Property Review Telenovela Teman Blogger Tentang Baubau/Buton Tips

Pageview

Archive

  • ►  2022 (39)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (14)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2021 (59)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2020 (31)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2019 (72)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (9)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2018 (71)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (7)
    • ▼  Agustus (6)
      • REVIEW; FILM INDIA HUM TUMHARE HAIN SANAM
      • PAPA, MERTUA DAN KEBIASAAN MEREKA BERCOCOKTANAM
      • TANTANGAN IBU BEKERJA YANG TINGGAL JAUH DARI ANAK ...
      • NGEBLOG MAKIN MUDAH DENGAN OPPO FIND X
      • BETADINE FEMININE WASH; PEMBERSIH AREA KEWANITA-AN...
      • PIKNIK DADAKAN KE PANTAI KATEMBE
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2017 (104)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (10)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (13)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (12)
    • ►  Maret (13)
    • ►  Februari (11)
    • ►  Januari (12)
  • ►  2016 (125)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (14)
    • ►  Oktober (15)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (10)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (10)
    • ►  Mei (12)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (12)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (12)
  • ►  2015 (21)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (6)

Member Of




Recent Posts

Popular Posts

  • MANFAAT MENGGUNAKAN DOODLE EXCLUSIVE TELON OIL PADA BAYI
  • CEGAH SPEECH DELAY BERSAMA TIM PROFESIONAL DI DINI.ID
  • TERJEMAHAN LIRIK LAGU TUJH MEIN RAB DIKHTA HAI
  • KEGIATAN ME TIME ALA SAYA & SUAMI

Recent Comments

`

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi