TENTANG KEHILANGAN, PATAH HATI & HIKMAH YANG TERSEMBUNYI DI BALIKNYA

Mei 12, 2016

pic source: pixabay.com

Hai gaes, gimana kabar kamu? Semoga baik-baik saja yah. Di hari kamis ini ngomongin apa yah? Hmm ngomongin hal sedih yang belum lama menimpa keluarga kami ajah yuk. Semoga saja cerita sedih yang menimpa kami beberapa waktu yang lalu ini juga bisa memberi hikmah kepada orang lain, khususnya yang sedang membaca blogpost ini.

Hari ini saya ingin bercerita tentang musibah yang menimpa kami sepuluh hari yang lalu. Jadi ceritanya, pada hari senin tanggal 2 mei yang lalu antara pukul sepuluh hingga sebelas pagi (rentang waktu kejadiannya diperkirakan jam 10-11 pagi) rumah mertua dibobol maling.

Cerita bermula saat saya terserang sakit perut yang sangat dashyat pada pagi di hari naas itu. Rasa sakit perut yang melilit dan nggak tertahankan membuat saya hanya bisa berbaring sambil meringis menahan sakit dan perih

Melihat kondisi saya yang seperti itu, suami menyarankan agar kami segera ke puskesmas untuk mengetahui penyakit apa yang menyerang saya. Singkat cerita, pada pukul sepuluh pagi kami ke puskesmas.

Kami meninggalkan rumah dalam keadaan kosong dan terkunci (mertua sudah ke kantor sedangkan adik sepupu yang tinggal bersama kami juga sudah ke sekolah). Saat menuju puskesmas, nggak ada firasat buruk yang kami rasakan.

Hingga saat kami tiba di puskesmas, saya menyadari sesuatu. Saya lupa membawa kartu BPJS (kartu BPJS ada di dompet lain yang saya simpan di dalam lemari pakaian di kamar kami). Lalu saya minta tolong pada suami untuk pulang mengambil kartu tersebut, namun suami lebih memilih membayar biaya pengobatannya dibanding harus pulang ke rumah untuk mengambil kartu BPJS. (padahal kalo saat itu suami pulang mengambil kartu BPJS saya, mungkin saja ia bisa memergoki para pencuri yang sedang beraksi di rumah).

Setelah diperiksa dan diberi obat oleh dokter, kami pulang. Pukul sebelas pagi kami tiba di rumah. Saya ke dapur mengambil air hangat untuk meminum obat yang diberikan dokter. Saat berada di dapur, saya melihat pintu dapur rusak. Gagang pintunya terlepas namun saat itu saya nggak berpikir kalo kami kemalingan. Setelah saya meminum obat, saya memutuskan beristirahat sedang suami bersiap-siap keluar rumah untuk bekerja.

Sekitar pukul dua siang, saat semua penghuni rumah sudah pulang, saya dikagetkan dengan pertanyaan suami (suami bertanya pada Wahyu, anak kami) yang menanyakan tablet yang ada di atas meja kerjanya. Tablet yang ia maksud itu udah nggak ada di atas meja. Setelah mencari ke semua sudut rumah, tabletnya tetap nggak ketemu. Tablet di atas meja hilang namun lagi-lagi kami belum menyadari bahwa kami kemalingan.

Setelah capek mencari, suami mulai pasrah. Mungkin tabletnya udah dibawa ke luar rumah oleh Wahyu dan dia lupa mengembalikannya. Saat suami mulai pasrah, ia kemudian menyadari satu hal lagi. Hp blackberry miliknya yang ia simpan di atas meja juga hilang. Dari situ kami curiga bahwa kami kemalingan. Pintu dapur rusak, dan dua buah hp di atas meja hilang. Walau udah curiga, tapi kami masih berharap bahwa hp-hp itu hanya dibawa oleh Wahyu ke luar rumah saat bermain bersama temannya.

Pukul empat sore alhamdulillah keadaan saya membaik. Sayapun mandi dan bersiap-siap hendak pergi arisan. Saat membuka lemari untuk mengambil pakaian, lagi-lagi saya dikejutkan oleh satu hal. Uang cash yang saya simpan di lemari dan celengan Wahyu juga raib tak berbekas. Fix, kami kemalingan. Huhhuhu lama banget baru kami menyadari kalau kami kemalingan. Seketika rasa sedih dan patah hati menyelimuti kami.

Rasanya sakiit banget. Saya sempat menyalahkan diri sendiri karena lupa mengunci pintu yang menghubungkan ruang tengah dan dapur hingga menyebabkan pencuri itu leluasa masuk ke dalam rumah dan mengambil handphone di atas meja dan uang yang ada di dalam lemari yang sialnya lagi lupa saya kunci. 

Saya menangis mengingat kecerobohan saya. Melihat saya menangis, suami mencoba menenangkan saya sambil berkata kami harus ikhlas. Allah pasti punya rencana yang lebih baik untuk kami.


pic source: google

Yup, walau berat dan pahit, tentu selalu ada hikmah dari setiap kejadian bukan? Begitu pula dengan kejadian buruk yang baru kami alami. Inilah beberapa hikmah yang bisa kami petik dari kejadian kurang menyenangkan itu:

  • Membuat kami menyadari bahwa semua yang kita punya adalah titipan
Kehilangan kemarin menyadarkan kami bahwa apapun yang kita punya di dunia ini hanyalah titipan semata. Barang yang kita klaim sebagai hak milik, sewaktu-waktu dapat berpindah tangan dan menghilang dari kehidupan kita.

  • Lebih berhati-hati dan waspada terhadap keadaan sekitar
Setelah kejadian itu, kami menjadi pribadi yang lebih berhati-hati. Bila biasanya kami nggak pernah peduli apakah pintu dan jendela rumah sudah terkunci, maka sejak kejadian itu kami selalu memeriksa semua pintu atau jendela apakah telah terkunci/belum. Kami juga mulai memperbaiki bagian pagar yang rusak.

  • Membuat kami sadar agar lebih banyak memberi
Kejadian kemarin bisa jadi adalah satu peringatan dariNya kalau selama ini kami masih kurang berbagi dengan sesama. Musibah kehilangan membuat kami, khususnya saya lebih ikhlas lagi berbagi pada sesama yang kurang beruntung. Sang pencuri, bisa jadi adalah seseorang yang tak berpunya. Mungkin ia memutuskan mencuri karena udah nggak bisa makan.

  • Melatih kesabaran dan keikhlasan
Apa yang kita rasakan ketika mengalami kejadian kurang menyenangkan? Marah? Bisa jadi. Sedih? Jelas. Patah hati? Pasti. Perasaan itulah yang kami rasakan. Tapi apakah ketiga rasa itu harus selalu ada di hati dan terus menyiksa? Tentunya jangan dong. Sabar dan ikhlas menerima kehilangan mungkin menjadi obatnya.

  • Jangan menyimpan uang cash di dalam rumah
Kami kehilangan uang cash yang nilainya cukup besar. Niat awal saya menyimpan uang cash di lemari adalah untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu kami di hadapkan pada situasi mendadak yang membutuhkan uang cash. Adanya uang cash membuat kami nggak perlu repot lagi ke atm untuk melakukan penarikan tunai (fyi, kami masih tinggal di rumah mertua dan rumah mertua itu letaknya di salah satu kecamatan yang belum memiliki bank & mesin ATM; bank & mesin Atm ada di kecamatan lain yang letaknya ± 10 km dari tempat tinggal kami). Tapi ternyata apa yang saya pikirkan salah, jangan pernah menyimpan uang cash dengan jumlah banyak di rumah.

Kehilangan sesuatu memang berat tapi insyaallah kami sudah ikhlas menerimanya. Doa kami, semoga Allah mengganti apa yang telah hilang dengan hal yang lebih baik, amin..


Tulisan ini diikutsertakan Giveaway -Pameran Patah Hati"


You Might Also Like

34 Komentar

  1. Ahh, pertama saya ikut prihatin ya mbak Ira. Semoga semua ini bisa jadi pelajaran berharga bagi kita semua, termasuk pengingat bagi saya supaya lebih waspada dan berhati-hati lagi. Inshaa Allah akan ada gantinya ya mbak, aamiin.

    Terima kasih untuk info GA nya mbak, inshaa Allah kalau ada ide sy ikutan ah :)

    BalasHapus
  2. Mungkin tempat tinggal simaling tidak jauh deh dari rumahnya mbak karena tidak mungkin kan dia tau kondisi rumah mbak yang kosong, coba deh mbak keliling sekitaran rumah mbak dan kasih taukan ke semua orang bahwa rumah mbak kemalingan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. entahlah Mas, siapapun malingnya pasti dia sangat membutuhkan uang. semoga ia bisa memenuhi kebutuhannya setelah mengambil apa yang kami punya, amin..

      Hapus
  3. Aduh, pasti sedih banget, ya. Aku juga pernah kayak gitu, ditinggal pergi ke luar kota, pas balik udah kebobolan. Aku sih lapor polisi walaupun tau nggak bakal terlalu ngaruh.
    Sabar ya Mak..
    Semoga Allah ganti dengan yang lebih baik ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin, makasih Mba Della :)
      kami juga nggak laporin ke polisi Mba karena barang dan uang yang hilang juga nggak akan mungkin kembali..

      Hapus
  4. Duh semoga mendapat ganti yg lebih baik ya Mak... pelajaran yg bisa diambil jg ternyata berharga banget ya :)

    BalasHapus
  5. Moga Allah ganti dgn yg lbih baik lagi yah mba..moga ngga ada kjadian serupa lagi jg yaa. Uang cash jgn bnyk2 drmh mba, betul..

    BalasHapus
  6. Insya Allah diganti lebih banyak mba..amin

    BalasHapus
  7. Semoga mendapat ganti yang lebih baik ya, Mbak. Dan memang, di balik setiap musibah itu pasti ada hikmahnya. Terutama untuk instrospeksi diri. Alhamdulillah kita yang mengalami musibah telah diingatkan oleh Allah ya, Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar Mba Diah, disetiap musibah pasti terkandung hikmah yang bisa dipetik :)

      Hapus
  8. Sesungguhnya segala sesuatu memang milik Allah dan pasti akan kembali lagi kepada allah ya Mak.. Aku ikut sedih bacanya Mak.. Tapi malingnya kayanya rapi ya mbobolnya, maksud aku rumah nggak diacak-acak ya Mak? Sampe nggak sadar sesiangan itu.. Inshaallah pasti dapat ganti yang lebih baik ya Mak.. Aaaamiinn

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba Dian, malingnya rapi sampe nggak membuat kami menyadari tindakannya :(

      Insyaallah, amin..

      Hapus
  9. Mengiklaskan yang sulit yah mba, tetap kita merasa kecewa.. semoga berkah selalu menyertai.

    BalasHapus
  10. Insha Allah ada hikmahnya ya Mbak. Walau berat tapi tidak ada pilihan lain selain engiklashkan ketentuan Allah ini terjadi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Mba, ikhlas adalah satu-satunya pilihan agar rasa sakit yang dirasakan hilang :)

      Hapus
  11. itulah kadang kita merasa aman padahal maling itu kalau ada kesempatan ya pasti nyolong, makanya aku selalu hati2 kalau mau ninggalin rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Mba, kejadian ini membuat kami lebih awas lagi terhadap keadaan sekitar :)

      Hapus
  12. Semoga dapat ganti yang lebih baik, ya? :) Semua pasti ada hikmahnya.

    BalasHapus
  13. Ikut prihatin ya mbak. Insyaallah diganti Allah dengan yg lebih baik lg

    BalasHapus
  14. Astagfirullah Kak, hiiks turut sedih Kak.

    Moga digantikan dgn yg lebih banyak dan berkah, Aamiin. Utk uang cash itu klo utk jaga2 secukupnya saja mungkin Kak, jgn banyak2, mungkin rumah sudah diincar, pasnya jg itu rumah kosong gtu. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya say, sejak kejadian itu saya nggak mau mhe simpan uang cash di rumah, biar mhe bolak balik atm asal aman :)

      Hapus
  15. Duuh, Mbak, jadi keingat kebiasaan tidak mengunci rumah saat malam hari, karena keadaan sekitar (a.k.a tetangga) aman-aman saja. Beruntungnya adik selalu mengecek pintu sudah terkunci apa belum. Tapi, baca ceritanya Mbak Ira, jadi tersadar untuk selalu waspada

    BalasHapus
    Balasan
    1. harus rajin ngecek Mba, jangan pernah membiarkan pintu rumah kita nggak terkunci, apalagi di malam hari..

      Hapus
  16. semoga dapat ganti yang lebih banyak mbak :(

    BalasHapus
  17. pastinya sedih ya mbak saat kembali. Mudah-mudahan dnegan ikhlas dapet rezeki lebih lagi.

    BalasHapus
  18. mbak ira.. sebelumnya saya mau ngucapin terimakasih banyak ya mbak, karena mbak ira udah berpartisipasi di GA Pameran Patah Hati.

    walah, yang sabar ya mbak ira, memang belum rejekinya mbak. dan saya setuju banget sama nilai-nilai yang bisa diambil dari kejadian ini. semoga segera digantikan dengan rizki yang halal dan berkah yah mbak :)

    BalasHapus

Terimakasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di sini 😊😊

Mohon untuk berkomentar menggunakan kata-kata sopan dan tidak meninggalkan link hidup yah, karena link hidup yang disematkan pada komentar akan saya hapus 😉

Member Of




Recent Comments

`