Akhir-akhir ini saya dibuat bingung
oleh nama anak teman-teman saya juga teman-teman suami. Bagaimana tidak, nama panggilan
mereka mirip satu sama lain euy,
hanya berbeda satu atau dua huruf saja pada setiap anak.
![]() |
pic source: pixabay.com |
Saya pikir hanya di zaman old saja kita menemukan banyak persamaan nama seperti ini, ternyata di zaman now pun hal ini masih ditemukan.
Saya
ingat, saat sekolah dulu tak
hanya sekali saya pernah sekelas dengan dua orang yang memiliki nama
yang sama.
Saya bahkan pernah sekelas dengan tiga orang yang memiliki nama sama,
untunglah
guru berinisiatif membedakannya dengan menambahkan nama ayah di belakang
nama mereka sehingga mereka tak perlu menjawab bersamaan ketika
dipanggil.
Fyi, di daerah kami, adalah hal
yang sangat wajar menemukan anak-anak yang namanya hanya terdiri dari satu kata saja. Terlebih anak yang lahir pada tahun 1970-an sampai 1980-an
kebanyakan dari mereka oleh orang tuanya namanya hanya diberi satu kata
saja, kalau pun namanya terdiri dari dua suku kata, maka kata pertama biasanya diawali dengan "WA"
untuk wanita dan "LA" untuk lelaki, contohnya "Wa Bunga" dan
"La Kumbang". Atau kata kedua dari nama anak itu adalah nama fam atau nama
ayah mereka, salah satu contohnya adalah nama saya, hehehe 😜
Baca Juga: Trend Nama 4 Generasi di Lingkungan Tempat Tinggal Kami
Baca Juga: Trend Nama 4 Generasi di Lingkungan Tempat Tinggal Kami
Ya, saat sekolah dulu, sangat
jarang ada anak yang namanya panjang yang terdiri dari beberapa suku
kata. Paling panjang hanya tiga suku kata saja, itu pun sangat jarang
ditemukan, dalam satu kelas mungkin hanya ada satu atau dua orang saja.
Balik lagi ke nama panggilan anak
teman-teman kami yang saling saling mirip satu sama lain tadi..
Sebenarnya nama mereka tidak sama persis seperti nama teman-teman saya saat sekolah dulu sih tapi entah kenapa, mungkin karena saya kurang piknik yang menyebabkan fokus saya berkurang, atau mungkin juga karena usia saya yang semakin dewasa (ogah bilang tua LOL), nama anak-anak ini sering kebolak-balik saat saya sebut.
Sebenarnya nama mereka tidak sama persis seperti nama teman-teman saya saat sekolah dulu sih tapi entah kenapa, mungkin karena saya kurang piknik yang menyebabkan fokus saya berkurang, atau mungkin juga karena usia saya yang semakin dewasa (ogah bilang tua LOL), nama anak-anak ini sering kebolak-balik saat saya sebut.
Ini nih nama-nama anak yang bikin saya
mengerutkan dahi saat menyebutnya: Azka, Azkan, Akra, Arka, Arkan. Belum lagi
ada Afikah, Afifah, Asyifah, Azizah, Aisyah, Syafira, Syakira. Butuh waktu beberapa saat untuk mengingat nama
anak-anak tersebut kemudian me-nyinkron-kan dengan wajahnya dan nama orang
tuanya agar saya tak salah sebut. Yang sering banget terjadi: saat
menyebut Arka, wajah yang terbayang bukanlah wajahnya Arka melainkan Akra.
Pun saat menyebut Afifah, yang terbayang adalah wajahnya si Asyifa.
Ra...Ra.. hal sepele gitu aja kamu bahas 😂😂
Saat mengalami kebingungan itu,
harapan saya hanya satu, semoga saat orang-orang menyebut nama Wahyu, bukan
wajah anak lain yang terbayang di pikiran mereka. Sungguh saya tak mau orang mengalami hal
serupa dengan yang saya alami ini.
Tidak, kemiripan nama dari
anak-anak di atas jelas bukanlah kesalahan orang tua mereka dalam menamai anaknya
karena saya yakin setiap nama yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya itu
adalah doa dan harapan terbaik mereka kepada sang anak. Hanya saya saja yang
rempong dan lebay menyikapinya, hahaha 😂😂
Baca Juga: Nama-nama Yang Dilarang Dalam Islam
Baca Juga: Nama-nama Yang Dilarang Dalam Islam
Begitulah kebingungan yang
melanda saya beberapa waktu belakangan ini. Rasanya kebingungan ini tak afdol
bila tidak dituliskan di blog agar orang lain juga bisa mengetahuinya. Siapa
tahu setelah berbagi kebingungan ini perlahan-lahan kebingungannya bisa hilang
kan, huehehehe 😎😂
Jadi maksud dari tulisan ini sebenarnya apa, Ra? Gak ada maksud apa-apa sih, tulisan ini murni hanya untuk berbagi kebingunganku saja pada orang yang sudah sudi meluangkan waktu untuk membacanya, hahaha 😂
Jadi maksud dari tulisan ini sebenarnya apa, Ra? Gak ada maksud apa-apa sih, tulisan ini murni hanya untuk berbagi kebingunganku saja pada orang yang sudah sudi meluangkan waktu untuk membacanya, hahaha 😂
Akhirnya tulisan unfaedah ini
saya cukupkan sampai di sini, semoga kalian yang membaca tulisan ini bisa
mengambil hikmahnya (bila ada) dan bila tak ada hikmah yang bisa diambil, sampai jumpa di tulisan unfaedah lainnya yaa.. Jangan pernah bosan main ke sini 😉😘
Hahahahh, Kak Ira berbagi kebingungan pwaaa.
ReplyDeleteJadi ingat ceritanya Raya, katanya ada berapa gitu yaaa yg punya nama sama dgnnya, hehehh
Ohyaaa, waktu SD saya jg punya teman yg nama depannya sama denganku, Diah
samaaaa, aku juga kadang bingung, kadang seusia juga
ReplyDeletesuka lupa juga sama kawan kakak nawra di sekolah, yang sama dengan dia juga banyak namanya
ReplyDeleteJadi ingat mba..dikelasnya Alya..yang namanya pake syifa, ada 3. Akhirnya, manggilnya pake nama belakang.
ReplyDeleteYang mirip alya...ada, aleya.
Anak2 jmn skrng...cari sumbernya paling mirip juga mba..mbah google
Dulu ketika Vani lahir, ibu Bidan menyarankan memberi nama Aida tapi karena saudara dan tetangga sudah ada yang bernama Ida maka saya tolak. Saya pikir kok kembaran dengan saudara dan tetangga, memang nggak ada nama lain ya hehe..
ReplyDeleteSaya juga sering lupa menyebut nama teman Vani karena ada beberapa yang namanya sama. Misalnya nama Putri. Di SD ada, SMP ada, SMA ada, tetangga juga ada. Kalau Vani ngomongin Putri saya tanya dulu, ini Putri yang mana? Karena yang bernama Putri itu masih sering berhubungan, baik yang SMP, SMA apalagi tetangga :)