TANGGAL 28 OKTOBER DARI MASA KE MASA

Oktober 27, 2016

pic source: http://mojok.co/

Gaes, tahukah kamu besok tanggal berapa? Yup, kamu benar! Besok adalah tanggal 28 oktober. Apa artinya itu? Artinya adalah besok saya dan rekan-rekan sekantor akan gajian, horeeee J J hehehe, tapi yang akan saya tuliskan kali ini bukanlah tentang tanggal gajian kami yang selalu jatuh pada tanggal 28 setiap bulannya kok.

Lalu cerita apakah yang akan saya bagikan hari ini? Saya yakin hampir semua tahu lah yah 28 oktober itu merupakan salah satu hari yang selalu diperingati setiap tahunnya oleh sebagian besar orang di negeri ini. Yup, 28 oktober dikenal sebagai hari sumpah pemuda. Dan hari sumpah pemuda inilah yang akan menjadi tema tulisan saya kali ini.

Hayooo, masih pada ingat tidak bunyi sumpah pemuda? (lalu buru-buru googling, hehehe). Buat yang sudah lupa, yuk kita baca bersama-sama isi sumpah pemuda yang diikrarkan oleh para pemuda/pemudi pada tahun 1928 silam.

Sumpah Pemuda:

Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia.
Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Ngomongin sumpah pemuda, tiba-tiba pikiran saya melayang pada masa-masa sekolah dasar kurang lebih dua puluh tahun yang lalu. Saat itu saya suka banget melihat kakak-kakak siswa SMP dan SMA yang memakai pakaian adat propinsi pada perayaan upacara sumpah pemuda. Saya selalu berkhayal, kapan yah saya bisa memakai pakaian adat yang keren-keren itu?

Baca Juga: Masa-Masa Sekolah Dasar yang Menyenangkan

Ketika masuk sekolah menengah pertama, saya semakin mengerti bahwa ternyata kakak-kakak yang memakai baju adat yang sebelumnya saya saksikan itu adalah siswa dan siswi terpilih. Para guru menetapkan standar yang tinggi dalam memilih mereka. Tentulah mereka adalah siswa/siswi di atas rata-rata baik rupa maupun prestasinya.

Saat itu, sepuluh hari atau seminggu menjelang tanggal 28 oktober guru-guru akan mulai disibukkan untuk mencari dan memilih siswa dan siswi yang akan tampil di upacara bendera sembari mengenakan pakaian adat setiap propinsi yang ada di Indonesia. Kalo tidak salah ingat, saat itu Indonesia masih terdiri dari 27 propinsi deh, jadi siswa dan siswi yang terpilih itu sebanyak 27 pasang atau 54 orang.

Setelah dipilih, maka para siswa dan siswi tersebut akan sibuk mencari baju adat sesuai dengan daerah yang ia wakili. Kebayang dong gimana sibuknya para siswa/siswi itu? Hidup di sebuah kecamatan yang jauh dari kota, tak ada salon kecantikan atau tempat penyewaan baju adat yang bisa dijadikan tempat meminjam kostum. Hmm sungguh perjuangan yang tidak mudah bagi para siswa/siswi, guru dan juga orang tua tentunya.

Lalu apakah saya termasuk siswa siswi terpilih itu? Jawabannya adalah tidak *LOL*. Walau sebenarnya saya pengen banget merasakan bagaimana sih memakai pakaian adat dari daerah lain itu? Sayangnya karena tidak terpilih jadi saya tidak pernah sekalipun merasakan repotnya mencari pakaian adat juga tidak pernah merasakan keseruan memakai pakaian adat dari masing-masing propinsi itu -______-

Memasuki sekolah menengah atas ceritanya pun masih tetap sama. Kami masih tetap melakukan upacara bendera. Setiap tanggal 28 oktober pagi kami akan menuju satu-satunya lapangan sepakbola yang ada di kampung kami untuk melakukan upacara bendera.

Setelah tamat SMA dan memasuki dunia kampus, semuanya berubah. Saya tak lagi pernah mengikuti upacara bendera setiap tanggal 28 oktober atau hari-hari upacara lainnya bahkan saya juga tidak lagi menyaksikan para siswa/siswi yang mengenakan pakaian adat dari 30 propinsi (saat saya duduk di bangku kuliah, jumlah propinsi di Indonesia sudah bertambah menjadi 30-an propinsi, cmiiw). Saya hanya melihat anak-anak sekolah memakai baju adat melalui tayangan televisi.

Baca Juga: Cerita Tanggal Tua si Anak Kost di Masa Lalu & Sekarang

Hal yang lebih parah terjadi setelah saya tamat kuliah dan memasuki dunia kerja. Saya nyaris lupa dengan datangnya tanggal 28 oktober. Yang ada di pikiran saya hanya satu; tanggal 28 oktober adalah hari gajian saya seperti yang saya katakan di awal paragraf *LOL* parah banget yah -_____-

Tapi jangan salah, tidak mengingat datangnya hari sumpah pemuda bukan berarti saya adalah pemudi ibu-ibu yang tidak mencintai negeri ini. Gini-gini saya juga tetap mengajari anak saya untuk mencintai tanah tumpah darahnya loh. Fyi, saat usia anak saya menginjak tiga tahun, saya sudah mulai mengenalkannya pada lagu-lagu nasional negeri ini contohnya seperti garuda pancasila,  berkibarlah benderaku, hari merdeka, bagimu negeri dan beberapa lagu nasional lainnya.

Hal lain yang saya ajarkan adalah tentang bendera negara ini. Setelah mengetahui warna bendera negara kita, maka anak saya akan selalu bersorak ketika melihat ada kapal yang memasang bendera merah putih di atas tiangnya. Dengan antusias ia berkata "Mama, lihat kapal itu, di atasnya ada bendera merah putih, itu berarti kapal Indonesia kan mama?". Entah mengapa, mendengar ia berkata seperti itu, ada rasa bahagia yang mengaliri hati saya. Alhamdulillah anak saya sudah mulai menyadari identitasnya.

Hingga usianya yang akan menginjak lima tahun pada bulan november nanti, saya baru mengajarinya dua hal di atas. Tapi saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya akan mengajarinya lebih banyak hal tentang negeri ini bila ia sudah lebih mengerti dan memahami banyak hal karena saya ingin anak saya tumbuh menjadi anak yang mencintai bangsanya dan bangga menjadi orang Indonesia.   
Oh iya saya hampir lupa nih, tulisan bertema sumpah pemuda ini terinspirasi dari artikel di website KEB yang berjudul "Peran Serta Perempuan Mengenalkan Indonesia Pada Generasi Penerusnya di Hari Sumpah Pemuda" yang ditulis oleh Mba Titis Ayuningsih ^_____^
Bagaimana ceritamu tentang sumpah pemuda gaes? Apakah sama seperti saya? Atau mungkin lebih seru? Yuk ceritakan di kolom komentar J J

Sampai jumpa di tulisan kolaborasi lainnya yah..

You Might Also Like

12 Komentar

  1. Hwehee... iya ding... baru inget besok Hari Sumpah Pemuda.. hhee
    Mau nulis dengan tema yang serupa lah.. hhee
    TFS ya mbak Ira :D

    BalasHapus
  2. setelah baca artikel ini tadi saya baru inget kalau besok hari sumpah pemuda... terlalu .........

    BalasHapus
  3. Selamat hari sumpah pemuda dan selamat gajian mbak ira (smile)..

    BalasHapus
  4. Pengen juga ngajarin Emir nanti lagu-lagu kebangsaan atau baju-baju adat. Biar dia mencintai negerinya :)

    BalasHapus
  5. Amay kalau menggambar kapal juga suka ada bendera merah putihnya..hihi.. Cinta tanah air memang sebaiknya dipupuk sejak dini ya Mba.. Ah..jadi mau ikutan ngajari Amay Aga nyanyi lagu-lagu nasional.

    Semangaaat!!!

    BalasHapus
  6. Sekarang udah 34 propinsi yaaaa hahaha

    BalasHapus
  7. Saya diingatkan Vani pagi ini mbak Ira, karena diakan upacara ya. Coba kalau ngga upacara pasti sama-sama lupa :)

    Mbak Ira prepare sekali ya mengenai tema, jangan-jangan udah dilist jauh-jauh hari ya mbak. Kereeennn..saya sih ingetnya tanggal 30 atau 31 sebagai hari baik nasional karena kan gajian, hehe

    BalasHapus
  8. jadi nulis ini karena tulisan mbak ira : http://www.daily-wife.com/2016/10/selamat-hari-sumpah-pemuda-teman-teman.html

    BalasHapus
  9. hari sumpah pemuda hari ulang tahun anakku yg kedua

    BalasHapus
  10. Waktu sekolah aku suka tgl 28okt karena upacara. Aku kangen upacara

    BalasHapus

Terimakasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di sini 😊😊

Mohon untuk berkomentar menggunakan kata-kata sopan dan tidak meninggalkan link hidup yah, karena link hidup yang disematkan pada komentar akan saya hapus 😉

Member Of




Recent Comments

`